ANNISA UL MALIKHA, Menikah dan Ikut Suami, Bawa Sumbar Juara MTQ

MTQ

Annisa Ul Malikhah bersama sang suami Ihsan Nuzula, usai menggondol Juara 1 MTQ Nasional Ke-28 Cabang Qiraat Mujawwad Dewasa pada November 2020 lalu. IST/DOK.PRIBADI

Oleh : Riga Firdaus Asril

hantaran.co — Annisa Ul Malikhah mengaku selalu teringat pesan kedua orang tuanya, yang menghendaki dirinya agar selalu dekat dengan Alquran. Pesan itu pula yang membuat dirinya tekun mendalami ilmu Alquran, khususnya terkait seni dalam membaca Kalamullah. Ketekunan itu pula yang mengantar dirinya meraih Juara 1 pada MTQ Nasional Ke-28, November 2020 lalu.

Meski bukan asli Sumbar, Annisa mengaku telah menetap dan “menjadi orang” Sumbar sejak 2016 silam. Persis setelah hatinya menjadi tempat berlabuh bagi Ihsan Nuzula, putra asli Nagari Simalanggang, Kabupaten Limapuluh Kota, yang juga kontingen Sumbar pada ajang MTQ Nasional Ke-28 di mana Sumbar bertindak sebagai tuan rumah.

“Sejak Januari 2016, saya menikah dan ikut suami. Menetap di Jorong Balai Rupih, Nagari Simalanggang, Kecamatan Payakumbuh, Kabupaten Limapuluh Kota. Saya bisa mewakili Sumbar karena lolos seleksi sebagai peserta potensial. Memang bukan juara MTQ Nasional Tingkat Provinsi. Setelah seleksi, Alhamdulillah saya terpilih,” kata Annisa kepada Haluan, Kamis (14/1).

Pengalaman wanita kelahiran Pasuruan, 19 April 1993 itu mengikuti MTQ sejatinya telah berjalan sejak 2006 lalu. Saat itu, ia mewakili Jawa Timur pada cabang tilawah anak-anak dan berhasil meraih juara harapan 1. Pada tahun yang sama, Annisa mengikuti MTQ Nasional Jami`iyyatul Qurro wal Huffadz di Brebes, Jawa Tengah, dan berhasil menjadi juara pertama.

“Kemudian pada tahun 2009, saya mewakili Jawa Timur dalam Seleksi Tilawah Quran (STQ) di Jakarta dengan mengikuti Cabang 1 Juz Tilawah, dan masuk 3 besar. Pengalaman pertama saya turun di cabang Qiraat Mujawwad itu berlangsung saat MTQ Nasional 2014 di Batam. Waktu itu, umur saya kalau ikut tingkat Tilawah Remaja sudah lewat, dan kalau ikut tingkat Dewasa masih terlalu muda. Akhirnya, guru saya menyarankan ikut di Cabang Qiraat Mujawwad, dan hasilnya Alhamdulillah tidak mengecewakan. Bisa juara 3,” katanya lagi.

Saat MTQ Nasional di Batam itu juga, lanjut Annisa, ia dipertemukan dengan sang suami, yang saat itu mewakili Sumbar pada cabang tilawah dewasa. Pertemuan keduanya diperantarai oleh guru Annisa yang menjadi pengajar di Baitul Qurra, Jakarta.

“Saya sempat kuliah di Institut Ilmu Alquran (IIQ) Jakarta dan tinggal di Pondok Pesantren Alquran Baitul Qurra, yang dipimpin oleh mantan juara MTQ Internasional Dra. Hj. Maria Ulfa MA. Di pondo, saya bertemu dengan seorang guru dari Sumbar. Guru itu yang menjadi wasilah hubungan saya dengan suami, hingga akhirnya kami menikah 2016,” ujarnya mengingat.

Setelah menikah dan pindah ke Sumbar, Annisa kemudian pertama kali mewakili Sumbar pada STQ Nasional tahun 2017 di Kalimantan Utara, yaitu pada cabang Tilawah Dewasa dan berhasil memperoleh juara 2. Kemudian, Annisa berhasil memperoleh juara 1 pada MTQ Nasional Tingkat Provinsi di Kota Pariaman, dan otomatis terpilih mewakili Sumbar pada MTQ Nasional 2018 di Medan pada cabang yang sama, dan berhasil meraih juara 2.

“Sedangkan saat MTQ Nasional 2020 kemarin, karena saya sudah pernah memperoleh juara 1 di cabang tilawah dewasa, saya kemudian diminta oleh para guru untuk mewakil Sumbar, tapi di cabang Qiraat Mujawwad. Alhamdulillah, berhasil juara satu dan ikut mengantar Sumbar menjadi juara umum,” ucapnya bangga.

Mewakili tuan rumah pada ajang dua tahunan itu, Annisa berusaha “selepas mungkin”. Ia mengaku tertolong karena pernah punya pengalaman jadi pembaca Alquran pada salah satu kegiatan provinsi di Masjid Raya Sumbar, sehingga penampilan pada ajang MTQ Nasional dibuat senyaman mungkin dan mengenyampingkan fakta bahwa ia tengah kompetisi.

“Alhamdulillah dengan bimbingan para guru dan suami, saya bisa enjoy dan Lillahi ta’ala. Groginya luar biasa karena membawa nama Sumbar sebagai tuan rumah. Selain berserah diri kepada Allah, sebelum MTQ saya juga mematangkan persiapan. Training Center (TC) kafilah Sumbar yang sudah berlangsung sejak 2019 juga sangat mendukung,” katanya lagi.

Setelah mengukir berbagai macam prestasi, ke depan Annisa mengaku akan fokus untuk membimbing generasi muda agar terus berusaha sedekat mungkin dengan Al-Qur’an. Selain itu, suaminya yang juga mantan Juara MTQ Nasional Cabang Tilawah Dewasa di NTB pada 2016 silam, telah memilik Pondok Pesantren Al-Qur’an di  Payakumbuh.

“Pondok ini memang sengaja dibentuk untuk mempersiapkan calon-calon kafilah di MTQ. Selain mata pelajaran sekolah pada umumnya, pondok setingkat SMP ini juga diperkaya mata pelajaran seluruh cabang yang akan diperlombakan pada MTQ. Ke depan saya akan fokus mencari bibit untuk regenerasi,” katanya.

Annisa juga berpesan kepada generasi muda di Sumbar agar tak lalai mengaji Al-Qur’an serta Salat. Sebab, orang yang selalu dekat dengan Al-Qur’an, dijamin sendiri oleh Allah tidak akan mengalami kesusahan dalam hidup.

“Selain itu, jadikan Nabi Muhammad SAW teladan dalam kesehatian. Orang tua saya, dari saya kecil terus mengingatkan agar selalu dekat dengan Al-Qur’an. Saya juga bertekad agar anak-anak saya juga demikian,” katanya menutup. (*)

Exit mobile version