Agar Tak Gulung Tikar, UMKM Sumbar Harus Beradabtasi Dengan Sistem Digital

umkm sumbar sistem digital

Gubernur Sumbar Mahyeldi saat pembukaan Talkshow dan Pelatihan Digitalisasi serta Manajemen Produk Halal bagi 1000 UMKM, di Padang, Senin (1/11).

PADANG, hantaran.co – Pemerintah meminta para pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) harus bisa beradaptasi dengan sistem digital untuk berkembang dan tidak mati atau gulung tikar di tengah arus digitalisasi yang berkembang pesat di era pandemi Covid-19.

“Saat ini masih banyak pelaku UMKM yang bertahan dengan sistem konvensional. Pandemi Covid-19 membuat banyak pembatasan, sehingga usaha terus merugi. Salah satu solusi yaitu mengandalkan teknologi digital dalam pemasaran sehingga tetap bisa bertahan,” ujar  Gubernur Sumbar Mahyeldi saat pembukaan Talkshow dan Pelatihan Digitalisasi serta Manajemen Produk Halal bagi 1000 UMKM, di Padang, Senin (1/11).

Dikatakannya, mau atau tidaknya bahwa ke depan UMKM harus melek digital agar bisa bertahan bahkan berkembang, meski dalam situasi pandemi Covid-19. Untuk itu, pemerintah dalam hal ini akan berupaya mendorong dan menfasilitasi diantaranya melalui pelatihan.

“Sekarang cukup banyak program pemberdayaan UMKM yang sudah bisa diakses dengan penggunaan digitalisasi dan pelayanan secara online, maka sangat rugi jika pelaku usaha tidak paham dan mengerti memanfatkan pelayanan secara digital,” katanya.

Mahyeldi berharap dengan adanya pelatihan yang diberikan diharapkan UMKM di Sumbar bisa naik kelas dan semakin berkembang dari waktu ke waktu.

Pelatihan digitalisasi pemasaran ini merupakan sebuah upaya mendorong, mengembangkan dan mempromosikan potensi UMKM Sumbar yang cukup beragam dan mempunyai keunggulan yang dijamin higient dan kehalalannya.

Sebagaimana falsafah hidup masyarakat Minangkabau Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah (ABS-SBK). Oleh karna itu, wisata halal Sumbar bukan sesuatu yang asing lagi, namun sebagai bukti kongkrit dari falsafah tersebut maka diharapkan setiap UMKM di Sumbar memiliki sertifikat halal di setiap produknya.

“Sumbar sudah dikenal dengan wisata halalnya, bahkan sudah ditingkat dunia, maka untuk mengembangkan produk halal untuk lebih berkembang pemerintah terus mendorong produk UMKM lebih banyak lagi yang memiliki sertifikasi halal, baik yang difasilitasi anggaran APBD Provinsi, Kab/Kota, APBN, maupun fasilitasi instansi terkait,” ucapnya.

Pada kesempatan itu Mahyeldi juga mengucapkan terimakasih kepada BPJPH dan Kementerian Agama yang ikut berpartisipasi dalam memberikan pelatihan bagaimana proses mengakses program sertifikasi halal bagi pelaku usaha dan juga sudah banyak memfasilitasi sertifikasi halal bagi UMKM Sumbar.

“Kami mendapat informasi bahwa pemerintah pusat melalui Menteri Keuangan akan memberikan fasilitasi gratis bagi produk yang dihasilkan oleh pelaku UMKM, mudah-mudahan hal ini bisa cepat terlaksanan, sehingga akan memperkuat ekomi kerakyatan yang dilakukan oleh UMKM untuk masa yang akan datang,” katanya.

Saat ini, sambung Mahyeldi, Sumbar juga sudah mendorong lahirnya marketplace lokal yang bernama Bajojo.id, dan sampai saat ini sudah lebih dari 4.000 pelaku UMKM Sumbar sudah menjadi marchan didalamnya, dan diharapkan kedepan juga bisa berkolaborasi dengan platform digital atau marketplacenasional dalam mengembangkan pemasaran produk UMKM Sumbar agar semakin luas pemasarannya.

 

(Fardi/Hantaran.co)

Exit mobile version