BUKITTINGGI, hantaran.co – Jumlah tenaga pengajar Kota Bukittinggi lebih besar dibanding tenaga pelayan pemerintahan. Banyak peran guru untuk menentukan masa depan daerah dan bangsa. Untuk itu, guru di Bukittinggi diminta untuk lebih menekankan pendidikan karakter pada pelajar sebagai generasi penerus.
Hal tersebut disampaikan Wali Kota Bukittinggi Erman Safar dalam acara silaturrahmi dengan PGRI Kota Bukittinggi di Hotel Pusako Bukittinggi. Kamis(11/5).
Pada kegiatan yang dihadiri 150 orang anggota PGRI Kota Bukittinggi dari jenjang pendidikan TK hingga SLTA itu, Wako kembali memaparkan bahwa Bukittinggi menjadi daerah tertinggi kedua di Sumbar, dengan jumlah HIV AIDS terbanyak.
“Saat ini, kasus HIV didominasi oleh warga berusia 20 sampai 49 tahun dengan 232 kasus dan faktor resiko tertinggi berasal dari hubungan sex terutama pada kelompok LSL (Lelaki Seks Lelaki) sebanyak 50%,” ungkapnya.
Smeentara itu, Ketua PGRI Bukittinggi Heru Triastanawa didampingi sekretaris Anton Hilman menjelaskan, saat ini PGRI Bukittinggi menjadi wadah 1700 guru se-Kota Bukittinggi.
“PGRI siap mendukung misi Bukittinggi hebat di bidang pendidikan. Sehingga visi menjadikan Bukittinggi hebat berlandaskan Adat Basandi Syara’ Syara’ Basandi Kitabullah, dapat meningkatkan pendidikan karakter, anak – anak terjaga dari perilaku menyimpang,” katanya.
Wetrizon/hantaran.co