Wagub Sumbar Dorong Rumah Sakit Tingkatkan Inovasi

inovasi rumah sakit sumbar

SOLSEL, hantaran.co-—Berbagai upaya terus dilakukan rumah sakit milik Pemerintah Provinsi
Sumatra Barat (Pemprov Sumbar) untuk meningkatkan kualitas layanan kesehatan kepada
masyarakat.

Salah satunya seperti yang dilakukan RSUD Solok Selatan (Solsel) yang telah
melakukan terobosan baru untuk layanan kesehatan cuci darah bagi pasien hemodialisa.

Hal ini disampaikan Wakil Gubernur Sumbar, Audy Joinaldy usai meninjau beberapa fasilitas
baru yang dimiliki RSUD Solsel, Minggu (22/8).

Pada kesempatan itu, ia menyampaikan, ke depan ia berharap layanan hemodialisa ini bisa ditambah dengan inovasi teknologi, sesuai dengan tingkat kebutuhan dan program yang ada. Sehingga nantinya akan semakin memberi
kenyamanan bagi pasien yang akan melakukan cuci darah.

Ia juga terus mendorong rumah sakit-rumah sakit milik Pemprov Sumbar untuk terus berinovasi
dan menjadi center of excellence. Ini penting, karena dengan spesifikasi center of excellence di
bidang-bidang tertentu, akan memudahkan penempatan kualifikasi SDM di RS tersebut.

“Unit hemodialisa di sini dapat menampung 24 tempat tidur. Sekarang sudah terisi 12 pasien, termasuk
yang terpapar Covid-19,” ucap Audy.

Di masing-masing tempat tidur para pasien juga telah dipersiapkan mesin cuci darah yang masih
baru. Keberadaan unit hemodialisasi ini diharapkan mampu memenuhi kebutuhan layanan cuci
darah di RSUD Solsel.

“Kami berharap semua RS yang ada di Sumbar dengan pelayanan berbasis teknologi mampu
mempermudah masyarakat yang ingin berobat, dan diharapkan semua rumah sakit menerapkan
pelayanan berbasis teknologi,” ujarnya.

Selain meninjau fasilitas cuci darah, Audy juga meninjau beberapa fasilitas baru lain yang
dimiliki RSUD Solsel. Beberapa penyimpangan oksigen. Pada kesempatan itu, Audy juga
menyerahkan bantuan medis, berupa alat rapid antigen, masker medis, pakaian hazmat, dan
obat-obatan lainnya.

Sementara itu, Direktur RSUD Solok Selatan, Toni Rahardian mengatakan, kebutuhan oksigen
semenjak pandemi Covid-19 meningkat cukup tajam, yaitu sekitar 30-45 tabung per hari.
Sedangkan dalam kondisi normal hanya 12 tabung sehari.

“Peningkatan kebutuhan oksigen ini karena pasien Covid-19 membutuh oksigen dalam jumlah
banyak untuk isolasi,” ujar Toni.

Untuk memenuhi kebutuhan oksigen, ia menambahkan, akan ada bantuan dari PT TKA sebanyak
10 ton liquid atau setara 1.000 tabung. “Karena ini dalam bentuk liquid, harus dikonversikan lagi
ke oksigen dan sudah ada kerja sama dengan vendor untuk mengolahnya,” ucapnya.

(Dani/Hantaran.co)

Exit mobile version