PADANG, hantaran.co — Stok vaksin cenderung menipis menjadi salah satu kendala lambannya realisasi vaksinasi massal Covid-19 di Indonesia. Terkait pelaksanaannya di Sumbar, realisasi vaksinasi yang sedang berjalan saat ini bagi petugas publik dan warga lanjut usia (lansia), juga cukup rendah, dengan stok vaksin yang tersisa saat ini mencapai 3.000 vial.
Keterbatasan stok vaksin dalam menggenjot realisasi vaksinasi itu disampaikan oleh Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Dante Saksono Harbuwono, saat meninjau pelaksanaan vaksinasi massal bagi warga lansia di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr. M. Djamil Padang, Selasa (6/4).
“Memang kecepatannya agak lambat karena stok vaksin mulai menipis. Sebab, AstraZeneca yang harusnya kita dapat pada termin April, diembargo oleh produsennya sendiri, sehingga jumlah vaksin yang diterima Indonesia juga berkurang,” ucap Dante, didampingi Dirut RSUP Dr. M. Djamil Padang Yusirwan dan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumbar Arry Yuswandi.
Namun begitu, Dante memastikan bahwa saat ini PT Biofarma (Persero) segera merampungkan produksi 12 juta dosis vaksin lagi yang akan dirilis pada pertengahan bulan ini. Selanjutnya, pemerintah akan berupaya untuk mempercepat program vaksinasi dengan kecepatan lima ratus ribu sasaran per hari.
“Harapannya nanti, kita menaikkan secara bertahap sampai bisa mencapai target satu juta sasaran vaksinasi dalam sehari,” ucapnya lagi.
Selain itu Dante menambahkan, vaksinasi bagi lansia saat ini masih menjadi prioritas, meskipun angka capaiannya masih sangat kecil. Salah satu penyebab rendahnya realisasi ini diperkirakan karena keterbatasan lansia untuk berkunjung ke fasilitas kesehatan (faskes) untuk mendapatkan suntikan vaksin.
“Padahal lansia adalah kelompok yang lebih mudah tertular Covid-19 dan risiko kematiannya lebih tinggi,” ucapnya lagi.
Sementara itu, terkait realisasi vaksinasi di Sumbar hingga hari ini (kemarin.red), Kepala Dinkes Sumbar Arry Yuswandi mengatakan, vaksinasi bagi tenaga kesehatan (nakes) mematok target 32.391 orang. Realisasinya, vaksinasi tahap I nakes telah mencapai 38.091 orang atau 117.60 persen, sedangkan tahap II nakes mencapai 34.313 atau 105.93 persen.
“Sedangkan untuk Petugas Publik, dari total target 400.274, sebanyak 71.222 (17,79 persen) sudah divaksin pada tahap I, dan 31.303 (7,82 persen) sudah divaksin pada tahap II. Ada pun bagi Lansia, dari total target 442.033 orang, baru 6.324 orang (1,43 persen) yang sudah divaksin pada tahap I, dan 845 orang (0,19 persen) sudah divaksin pada tahap II,” ucap Arry.
Ada pun terkait stok vaksin di Gudang Kefarmasian Dinkes Sumbar, Arry mengatakan saat ini masih tersedia sekitar 3.000 vial vaksin siap pakai, di mana 1 vial terdiri dari 10 dosis vaksin. Sejak awal vaksinasi massal dicanangkan, sambungnya, Sumbar telah menerima 320.510 dosis vaksin sejauh ini.
“Tercatat sudah lima kali kiriman vaksin masuk ke Sumbar, dengan rincian, pada 5 Januari 36.920 vial (isi 1 dosis), pada 26 Januari 2021 29.880 vial (isi 1 dosis), pada 22 Februari 9.970 vial (isi 10 dosis), pada 16 Maret 15.351 vial (isi 10 dosis), dan pada 26 Maret sebanyak 50 vial (isi 10 dosis),” kata Arry menutup.
Sementar aitu di tempat yang sama, Dirut RSUP Dr. M. Djamil Yusirwan mengatakan, rumah sakit rujukan nasional itu terus berupaya menyukseskan program vaksinasi massal di Sumbar.
“Bahkan, pada hari Sabtu dan Minggu kita masih lakukan vaksinasi. Kita sama-sama berjuang karena hingga saat ini vaksin memang menjadi salah satu upaya untuk memutus mata rantai Covid-19,” ucapnya. (*)
Yesi/hantaran.co