Kesehatan

Vaksinasi Gotong Royong Dimulai, Perusahaan Diminta Segera Lakukan Pendaftaran

9
×

Vaksinasi Gotong Royong Dimulai, Perusahaan Diminta Segera Lakukan Pendaftaran

Sebarkan artikel ini
Sumbar
Presiden Jokowi didampingi Mendag Muhammad Lutfi, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, Ketum KADIN Indonesia Rosan Perkasa Roeslani, Gubernur Jabar Ridwan Kamil, dan Presdir Unilever Indonesia Ira Noviarti memantau pelaksanaan vaksinasi Gotong Royong, di pabrik PT Unilever Indonesia, Kawasan Industri Jababeka, Cikarang, Jabar, Selasa (18/05/2021) pagi. IST/SETKAB

PADANG, hantaran.co — Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Sumatra Barat sudah mulai menyosialisasikan program Vaksinasi Gotong Royong yang diperuntukkan bagi para pekerja pada perusahaan di Sumbar. Setiap perusahaan diminta segera melakukan pendaftaran ke PT Biofarma selaku pelaksana, agar kesempatan untuk mendapatkan pesanan vaksin lebih terjamin.

Hal itu disampaikan Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2M) Dinkes Sumbar, Linarni Jamil, kepada Haluan, Rabu (19/5/2021). Ia menjelaskan, vaksinasi dengan skema Gotong Royong adalah pelaksanaan vaksinasi secara berbayar yang ditanggung oleh perusahaan, dengan tarif Rp1 juta untuk dua kali suntikan vaksin.

“Vaksin gotong royong sosialisasinya sudah dimulai di Sumbar. Yaitu terkait mekanisme membayar dan kriteria penerima vaksinnya, sedangkan untuk pelayanannya, itu oleh pihak ketiga,” kata Linarni, Rabu (19/5/2021).

Linarni menyebutkan, untuk proses pendaftaran Vaksinasi skema Gotong Royong tersebut, dilakukan melalui PT Biofarma sebagai penyedia vaksin. Menurutnya, Vaksinasi Gotong Royong sepenuhnya akan dilaksanakan oleh pihak swasta, termasuk dalam hal penyediaan fasilitas kesehatan dan tenaga medis untuk menyuntikkan vaksin.

Linarni mengatakan, vaksin yang akan digunakan dalam program Vaksinasi Gotong Royong adalah vaksin Sinopharm produksi perusahaan farmasi asal China. Ia memastikan bahwa vaksin tersebut telah lolos uji standar di Badan Pemeriksaan Obat dan Makanan (BPOM).

Selain itu, lanjut Linarni, pembagian Vaksinasi Gotong Royong memang diprioritaskan untuk Pulau Jawa, dengan proporsi 70 persen. Sedangkan untuk Pulau Sumatra hanya 30 persen dari jumlah ketersediaan vaksin.

“Saat ini tinggal pihak perusahaan, baik BUMN, BUMD, dan lain-lain, untuk segera menghubungi PT Biofarma dan melakukan pendaftaran. Sebab, semakin cepat mendaftar, maka semakin besar kemungkinan mendapatkan jatah. Kalau lama, bisa tidak dapat karena jumlah stoknya terbatas,” ucapnya.. (*)

Yesi/hantaran.co