Vaksinasi di Sumbar Mulai Sasar Lansia

Lansia

KEBUT VAKSINASI—Seorang warga lanjut usia menerima suntikan vaksin Covid-19 di Puskesmas Jondul Rawang, Kota Padang, Senin (1/3). Lansia menjadi prioritas penerima vaksin setelah tenaga kesehatan, karena risiko fatal yang bisa muncul jika terinfensi virus corona. IRHAM

PADANG, hantaran.co — Pemprov Sumbar terus mengebut program vaksinasi Covid-19 dengan memulai penyuntikan vaksin tahap II bagi warga lanjut usia (lansia). Sejauh ini, Data Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumbar menunjukkan, capaian vaksinasi tahap I bagi tenaga kesehatan (nakes) sudah 94,89 persen untuk dosis pertama, dan 56,46 persen untuk dosis kedua.

Kepala Dinkes Sumbar, Arry Yuswandi, menyebutkan, untuk vaksinasi tahap II termin kedua, pemerintah pusat telah menyiapkan total sekitar 11 juta dosis vaksin yang rencananya akan disebar ke berbagai daerah pada Maret ini.

“Untuk tahap II termin pertama kan Sumbar sudah mendapat jatah sebanyak 99.700 dosis vaksin. Nah, saat ini pemerintah pusat telah menyiapkan tambahan 11 juta dosis untuk termin kedua. Namun, untuk di Sumbar, kami belum tahu bakal dapat berapa. Itu pusat yang menentukan,” katanya usai Rapat Koordinasi Monitoring Vaksinasi Covid-19 secara virtual dari ruang rapat Kantor Gubernur Sumbar, Selasa (2/3).

Ia menjelaskan, ada berbagai pertimbangan untuk menentukan alokasi vaksin Covid-19 bagi daerah, mulai dari rasio positif Covid-19, tingkat kesembuhan, hingga persentase kematian di suatu daerah. Sementara itu, di Sumbar rasio positifnya masih jauh di bawah angka nasional. Dengan kata lain, Sumbar, bisa jadi belum menjadi prioritas utama penuntasan program.

“Rasio positifnasional sekarang itu 24 persen, sedangkan Sumbar hanya 7,5 persen. Pun untuk angka kesembuhan, yang berada di atas 90 persen, dan tingkat kematian cuma 2,2 persen. Jadi, mungkin jatah vaksin Sumbar tidak akan sebanyak daerah lain yang lebih membutuhkan,” ujarnya lagi.

Lebih jauh ia mengatakan, vaksinasi akan diberikan dengan basis risiko. Artinya, pemberian vaksin diprioritaskan kepada orang-orang yang paling berisiko dan rentan terpapar Covid-19. Oleh sebab itu, nakes yang berhadapan secara langsung dengan pasien terinfeksi virus corona, menjadi prioritas vaksinasi tahap I.

Kemudian, sambungnya, diikuti oleh lansia pada tahap II. Hal ini lantaran pasien Covid-19 dari kelompok lansia memiliki risiko kematian lebih tinggi ketimbang kelompok lainnya. Kemenkes mencatat, dari total kasus kematian Covid-19 di Indonesia, 50 persennya berasal dari kelompok lansia.

“Lansia bahkan lebih prioritas daripada pelayan publik ataupun TNI/Polri. Nah, setelah vaksinasi untuk lansia selesai, setelah itu dilanjutkan untuk TNI/Polri dan pelayan publik. Sesudah itu, baru untuk pedagang pasar,” tuturnya.

Sebaran Dosis

Sementara itu, Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi, mengatakan, ketersediaan vaksin Covid-19 saat ini berjumlah sekitar 24 persen dari total kebutuhan vaksin nasional. Pemerintah sendiri menargetkan, sekitar 80 persen sisanya baru bisa terpenuhi pada Juli 2021 nanti.

“Oleh karena itu, kami ingin pemerintah daerah memberi pengertian kepada masyarakatnya. Jangan sampai ada yang bertanya-tanya kenapa tidak kebagian vaksin. Bukan karena kami tidak mampu untuk pengadaan, tetapi kami memang sengaja melakukannya bertahap untuk mengatur laju penyuntikan, serta menyesuaikan dengan ketersedian,” katanya.

Ia menambahkan, pada tahap II termin pertama, pihaknya telah mendistribusikan sebanyak 7 juta vaksin Covid-19 ke seluruh Indonesia. Sedang untuk termin kedua, Kemenkes akan mendistribusikan sekitar 2,8 juta dosis vaksin setiap minggu selama bulan Maret.

“Jadi, total akan ada 11 juta vaksin yang akan kami distribusikan untuk termin kedua ini. Tapi, pendistribusiannya akan diansur setiap minggu,” ucapnya.

Target Tuntas Akhir Juni

Budi Gunadi juga menyebutkan, secara nasional terdapat 21 juta warga lansia yang terdata menjadi sasaran vaksinasi. Ada pun vaksinasi Covid-19 bagi lansia ini ditargetkan selesai pada akhir Juni 2021.

“Nah, untuk bisa menyuntik lansia yang jumlahnya sekitar 21 juta ini sampai akhir Juni, kami perlu banyak dukungan di masyarakat agar program pemerintah ini berjalan lancar,” kata Budi lagi.

Ia merinci, vaksinasi tahap II yang menyasar lansia dan pelayan publik ini targetnya ada 38 juta orang dengan 76 juta suntikan sampai akhir Juni. Ia menyebut, target bertahap ini ditetapkan lantaran ada keterbatasan pasokan vaksin yang didapatkan pemerintah dari produsen.

“Masalahnya ada pada suplai vaksinnya, karena rebutan di seluruh dunia. Banyak negara yang belum kebagian vaksin, negara besar seperti Australia dan Jepang baru akan mulai vaksinasi Covid-19. Kita bersyukur kita sudah dapat vaksinnya, namun karena populasi kita banyak jadi disuntiknya bertahap,” ujarnya. (*)

Hamdani/hantaran.co

Exit mobile version