PADANG, hantaran.co — Balai Karantina Pertanian (BKP) Kelas I Padang sudah mengekspor sebanyak 346 kilogram jengkol ke Jepang.
“Selain jengkol, kita juga mengekspor petai ke Jepang,” kata Kepala Karantina Pertanian Padang, Iswan Haryanto kepada Haluan di kantornya, Senin (8/3).
Iswan Haryanto mengatakan, ekspor ini sudah berjalan empat kali sejak sebulan terakhir.
Ia juga mengatakan, untuk barang yang diekspor, harus sesuai dengan kriteria dari negara tujuan.
Diantaranya adanya jaminan kesehatan dan keamanan produk pertanian sehingga komoditas Sumbar dapat diterima.
Selain itu, jengkol yang kirim tak mengandung ulat dengan dibelah terlebih dahulu, untuk memastikannya,” katanya.
Ia berharap dengan ekspor jengkol dan petai tersebut, hasil pertanian Sumbar semakin beragam dan diminati kedepannya.
Ia juga mengatakan, selain melaksanakan perkarantinaan hewan, BKP Padang masih melakukan inventarisasi komoditas ekspor yang potensial dari Sumatera Barat yaitu rendang.
Dikatakannya lagi, ada beberapa kendala yang dihadapi terhadap pengawasan keluar masuk komoditas, salah satunya adalah rendahnya pemahaman masyarakat tentang perkarantinaan pertanian.
Kondisi ini menjadi maraknya pelanggaran-pelanggaran, namun ada beberapa upaya yang dilakukan, sehingga pemahaman masyarakat terkait perkarantinaan semakin tinggi.
Beberapa upaya yang dilakukan sehingga barang hasil tani, dapat tembus pada negara tujuan.
“Tentunya, dengan memberikan informasi juga sosialisasi kepada petani, yang akan menghasilkan barang ekspor,” ujarnya.
Ia mengatakan Karantina Pertanian Padang akan terus memberikan informasi juga teknis seputar syarat dan ketentuan barang ekspor. “Sehingga hasil tani mampu tembus ke negara tujuan, juga luas dalam pelayanan, sehingga mampu mengekspor barang berkelanjutan,” tuturnya. (*)
Hasanah/hantaran.co