Terminal Anak Air Ditargetkan Beroperasi Lebaran 2021

Beroperasi

KEBUT PEMBANGUNAN — Sejumlah pekerja tengah menyelesaikan pembangunan Terminal Anak Air, beberapa waktu lalu. Terminal penumpang tipe A tersebut ditargetkan mulai beroperasi lebaran tahun ini. IRHAM

PADANG, hantaran.coSempat tertunda lantaran pandemi Covid-19, pembangunan Terminal Anak Air akhirnya memasuki tahapan finalisasi. Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Wilayah III menargetkan terminal penumpang tipe A tersebut sudah mulai beroperasi lebaran tahun ini.

Kepala BPTD Wilayah III, Denny Kusdyana, mengatakan, pada awalnya Terminal Anak Air diproyeksi beroperasi saat momen Natal 2020 dan Tahun Baru 2021 (Nataru). Namun, lantaran masih banyak sarana dan prasarana yang belum rampung, target tersebut terpaksa ditunda.

“Nah, karena momen Nataru sudah terlewat, akhirnya kami memutusskan untuk menunda hingga Idul Fitri tahun ini. Itu nanti peluncuran sekaligus pengoperasian pertama,” katanya saat ditemui Haluan di kantornya, beberapa waktu yang lalu.

Kendati demikian, secara fungsional, terminal tersebut sudah bisa digunakan. Denny menyebut, beberapa sarana dan prasarana penunjang, seperti mebel atau kursi tunggu, rambu-rambu, dan dan sebagainya masih harus dilengkapi.

Lebih jauh, ia menegaskan, beberapa angkutan penumpang mulai dari angkutan Antar Kota Antar Provinsi (AKAP), angkutan Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP), angkutan kota (angkot), dan angkutan pedesaan (angdes) nantinya diwajibkan beroperasi di Terminal Anak Air.

Untuk itu, pihaknya telah berkoordinasi dengan pemerintah provinsi dan kabupaten/kota untuk segera menyusun penataan trayek angkutan. Sosialisasi juga terus digiatkan kepada pengusaha-pengusaha bus daerah tujuan Kota Padang untuk memasuki Terminal Anak Air terlebih dahulu.

“Kami terus berupaya untuk memberitahukan kepada pihak angkutan penumpang, baik itu AKAP, AKDP, angkot, maupun angdes yang memiliki izin trayek untuk memasuki dan beroperasi di Terminal Anak Air. Jika tidak diindahkan, kami terlebih dahulu akan memberikan pembinaan. Kalau masih membandel, kami akan berikan sanksi, pembekuan, hingga pencabutan izin trayek,” katanya.

Untuk mekanisme pengoperasian, di Terminal Anak Air nantinya akan disediakan vending machine atau mesin penjualan tiket otomatis. Seluruh bus yang beroperasi akan menggunakan e-ticket, yang dapat dipesan oleh penumpang secara dalam jaringan (daring).

Ia juga menambahkan, di Terminal Anak Air nantinya juga akan disediakan lokasi untuk pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), yang diperkirakan dapat menampung 36 tenant.

Di sisi lain, Kepala Seksi Sarana dan Prasarana BPTD, Ikra, menjelaskan, penyediaan lokasi bagi pelaku UMKM ini merupakan upaya pemerintah sebagai bagian dari Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).  Untuk itu, pihaknya telah berkoordinasi dengan Kementerian Keuangan melalui Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Padang.

“Terminal Anak Air sendiri merupakan aset negara, sehingga berada di bawah kewenangan KPKNL. Terkait sistematika dan mekanisme izin UMKM, itu juga wewenang KPKNL. Kami hanya menyediakan ruang bagi UMKM mengembangkan usahanya,” kata Ikra.

Selain pusat perbelanjaan, lantai tiga atau di bagian atap bangunan terminal juga dirancang sebagai lapangan futsal. Denny karenanya mengajak pemuda penggerak kegiatan kreatif untuk memanfaatkan bangunan itu sebagai pusat kegiatannya.

“Kami ingin membangun imej yang modern, nyaman, aman, dan bersih bagi masyarakat. Tidak hanya itu, kami juga berharap terminal ini bisa menjadi lahan untuk mengembangkan kreativitas pemuda, seperti melakukan pameran atau kegiatan lainnya yang membuat masyarakat nyaman ke terminal,” katanya. (*)

Darwina/hantaran.co

Exit mobile version