Terkait Pendirian BNNK di Pessel, Kesbangpol Tunggu Persetujuan Menpan-RB

PESSEL, hantaran.co – Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Pesisir Selatan, Hardi Darma Putra mengatakan, hingga kini pihaknya masih menunggu persetujuan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB) terkait pendirian Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) di daerah setempat.

“Untuk BNNK ini kami sudah siapkan gedungnya. Kemudian untuk penetapan sejumlah personil kami masih menunggu petunjuk dan persetujuan dari Menpan-RB. Sebab, terkait personil nantinya ada yang dari sipil dan ada pula yang dari kepolisian. Jika sudah oke dan personilnya lengkap, maka kami siap membentuk BNNK di Pessel dan menampungnya dalam APBD,” ujar Hardi pada wartawan di Painan, Selasa (22/11/2022).

Hardi menyebut, pihaknya sangat mendukung berdirinya kampung anti narkoba yang terletak di Dusun Solok Padi-padi, Kampung Padang Marapalam, Nagari Lakitan Utara, Kecamatan Lengayang. Hingga kini, sudah ada tiga nagari di Kabupaten Pesisir Selatan yang menjadi pembinaan oleh Kesbangpol.

“Ya, ada tiga nagari di Pessel yang bakal kami prioritaskan dan kami berikan pembinaan. Ada kampung anti narkoba di Dusun Solok Padi-padi Lengayang, ada kampung pancasila di Koto Baru Bayang, dan kampung mandiri di Lunang Silaut. Mudah-mudahan nanti ditampung oleh APBD 2023,” ucapnya lagi.

Sebelumnya, desakan terkait pendirian BNNK di Kabupaten Pesisir Selatan datang dari sejumlah pihak. Hal itu mengingat daerah tersebut sudah termasuk pada kondisi darurat narkoba.

Anggota DPRD Pessel, Novermal mengatakan, atas kondisi Kabupaten Pesisir Selatan yang darurat narkoba, ia mendorong seluruh pihak menyatakan perang terhadap narkoba atau Pessel War on Drug. Selain itu, pihaknya mendorong Pemkab Pessel untuk segera mendirikan Kantor Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) dan “memaksa” setiap nagari di daerah berjuluk Negeri Sejuta Pesona itu mendirikan kampung anti narkoba atau desa bersih narkoba (bersinar) sebagai gerakan nyata perang terhadap narkoba.

“Berdasarkan rilis yang kami terima dari pihak kepolisian setempat, sejak Januari hingga Oktober 2022, sekitar 200 orang pelaku penyalahguna narkoba ditangkap polisi. Selain itu, juga ada ancaman mabuk lem bagi anak SD dan SMP. Bahkan, informasi yang kami terima sudah banyak anak muda di Pessel yang kecanduan,” ucap Novermal.

Sementara itu, tokoh masyarakat Kabupaten Pesisir Selatan, Sengaja Budi Syukur mendukung penuh program desa bersinar (bersih narkoba) yang digencarkan oleh Direktur Advokasi Deputi Bidang Pencegahan Badan Nasional Narkoba (BNN) RI, Brigjen Pol Jafriedi. Menurutnya program tersebut mesti didukung semua pihak, karena sangat berkaitan dengan hajat hidup orang banyak khususnya generasi muda.

“Secara pribadi saya sangat setuju dan mendukung penuh agar program desa bersinar ini diterapkan di seluruh nagari yang ada di Pessel. Jadikan ini sebagai budaya dan kearifan lokal ditengah masyarakat untuk mencegah peredaran narkoba di wilayah kerja masing-masing,” ujar Budi Syukur saat menggelar pertemuan dengan Brigjen Pol Jafriedi dan sejumlah tokoh masyarakat Pessel di Padang.

Budi Syukur menyebut, narkoba memang sudah berada pada level yang sangat membahayakan di Kabupaten Pesisir Selatan, oleh karenanya sangat perlu sinergitas bersama dalam memutus mata rantai jaringan narkoba tersebut. Namun pembentukan desa bersinar atau kampung anti narkoba, kata dia, tidak serta merta dapat berdiri begitu saja tanpa adanya campur tangan dari sejumlah pihak, termasuk pemerintah daerah setempat.

“Pada intinya, kami sangat mendukung program yang digencarkan oleh BNN dalam memerangi peredaran gelap narkoba. Namun untuk berdirinya desa bersih narkoba ini, tentu harus ada pula regulasi yang jelas. Jika tidak, maka kami khawatir program ini hanya sekadar slogan saja,” katanya.

hantaran/*

Exit mobile version