Terkait Isu Tiga Periode, Amien Rais Minta Jokowi Selesai 2024

JAKARTA, hantaran.co – Ketua Dewan Syuro Partai Ummat, Amien Rais, turut berkomentar terkait isu perpanjangan masa jabatan presiden menjadi tiga periode. Dikutip dari CNN Indonesia, Amien Rais mengkritik Presiden Joko Widodo dan Menteri Koordinator Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.

“10 tahun belum cukup, masih mau lagi. Jika tiga periode tak kita halangi, itu bakal macam-macam,” ucapnya dalam video di kanal YouTube Amien Rais Official, Sabtu (2/4).

Amien Rais berharap, Jokowi berikut pemerintahannya bisa mengakhiri kekuasaan pada Oktober 2024 mendatang sebagaimana amanat konstitusi. Artinya, tak ada lagi wacana perpanjangan masa jabatan presiden dan tetap patuh pada UUD 1945.

Ia pun meminta kepada Jokowi dan Luhut tak membuat gerakan politik seperti zaman Orde Baru untuk melanggengkan kekuasaannya.

“Kita masih terngiang (saat Orde Baru), bagaimana dibodohi dan ditekan menggunakan berbagai cara sebuah tujuan politik yang itu jahat, termasuk kriminal,” ujarnya.

Di samping itu, tokoh politik senior ini menuding pemerintahan Jokowi saat ini sebagai rezim yang paranoid. Salah satu cirinya, kata dia, rezim ini merasa tidak pernah aman ketika memerintah. Kemudian, menutupi kelemahannya itu dengan menggertak dan mengerahkan massa.

Ia menilai Jokowi tak kompeten sebagai pemimpin karena tak tahu kapan harus mundur dari jabatannya sebagai presiden. Terlebih, konstitusi saat ini sudah jelas mengatur bahwa Presiden hanya dipilih 2 kali saja.

Sebelumnya, terkait wacana tiga periode, Presiden Jokowi sudah sempat meminta kepada semua pihak untuk tetap patuh terhadap konstitusi.

“Yang namanya keinginan masyarakat, teriakan-teriakan seperti itu kan sudah sering saya dengar. Tetapi yang jelas, konstitusi kita sudah jelas. Kita harus taat, harus patuh terhadap konstitusi,” kata Jokowi beberapa waktu lalu.

Sementara itu, Staf Khusus Menteri Sekretaris Negara, Faldo Maldini, menilai berbagai kritikan Amien Rais tersebut sama seperti isu yang beredar di media sosial.

Ia mempersilakan Amien Rais untuk berpendapat. Menurut Faldo, publik sudah paham mana pernyataan yang mengandung sentimen personal dan argumen rasional.

“Tentunya kita butuh pikirannya, bukan sekadar gosip politik saja. Kami harap memasuki bulan suci Ramadan ini, kita semakin memperkuat ukhwah, selamat beribadah puasa untuk Pak Amien,” kata Faldo dalam keterangan resminya di Jakarta.

hantaran/rel

 

 

Exit mobile version