Tak Ada Wisatawan Asing, Transaksi Money Changer di Padang Turun Drastis

money changer

Ilustrasi money changer

PADANG, Hantaran.co—Pandemi Covid-19 yang mengakibatkan ditutupnya penerbangan Internasional ikut berpengaruh pada menurunnya nilai transaksi di perusahaan money changer di Kota Padang. Bahkan, tak sedikit perusahaan pertukaran uang yang memilih tutup sementara karena tidak ada transaksi yang terjadi.

Manajer Equator Money Changer Kota Padang, Rizky menyebutkan, pada kondisi pandemi saat ini, memang tidak ada wisatawan asing yang berkunjung ke Sumbar. Terlebih, agenda turin bulanan seperti umrah dan agenda tahunan ibadah haji juga tak diselenggarakan oleh pemerintah.

“Selama ini yang menjadi pasar dari money changer memang wisatawan yang liburan ke Kota Padang, dan juga wisatawan lokal yang berkunjung ke luar negeri, serta keberangkatan jemaah umrah dan haji. Namun, untuk saat ini, pasar money changer hanya memaksimalkan saving yang dilakukan secara per orangan dan perusahaan,” kata Rizky.

Jika dirata-ratakan, kata Rizky, terjadi penurunan transaksi harian di perusahaannya hingga Rp40 juta dalam konversi rupiahk. Sebelum masa pandemi, nilai total pertukaran uang dalam sehari bisa mencapai Rp130 juta. Sedangkan selama pandemi berlangsung paling tinggi hanya mencapai Rp80 juta.

“Dampaknya sebagian outlet kita tutup. Seperti outlet di Bandara Internasional Minangkabau (BIM) sebelumnya juga sempat tutup. Selain itu ada beberapa cabang perusahaan yang ditutup sementara hingga kondisi dan keadaan membaik,” ucap Rizky lagi.

Untuk saat ini, Rizky mengaku transaksi yang masih normal terjadi di cabang Teluk Bayur. Ia pun berharap agar pemerintah segera menemukan vaksin anti Covid-19 untuk menghentikan pandemi, sehingga perekonomian kembali berjalan dengan normal. “Semoga pandemi ini segera berakhir. Kalau lama-lama seperti ini ya takutnya bisa tutup semua cabang kita,” katanya menutup.

(Fajriatul/Hantaran.co)

Exit mobile version