Setelah Gajinya Diberikan untuk Anak Yatim, Bupati Solok Epyardi Asda Kembali Beri Zakat untuk 1000 Orang

bupati solok zakat anak yatim gaji

Bupati Solok Epyardi Asda dan Ketua TP PKK Emiko Epyardi Asda memberikan zakat kepada anak yatim di kediamannya di Singakarak pada Sabtu (9/7/2022).

SOLOK, hantaran.co—Bupati Solok Epyardi Asda kembali memberikan zakat kepada anak yatim di kediamannya di Singkarak, Kabupaten Solok. Zakat itu bahkan ditargetkan untuk 1000 anak yatim.

Menariknya, setelah terungkap pada hari raya Idulfitri Epyardi memberikan gajinya selama setahun untuk anak yatim dan kurang mampu. Kali ini ia kembali menyerahkan zakat yang berasal dari haknya yang ia terima dari Negara sebagai bupati, seperti uang tunjangan.

Meski enggan menyampaikan soal gaji dan tunjangan tersebut. Epyardi berharap, apa yang ia lakukan tersebut hanya untuk mencari ridha allah dan rasul. Ia berprinsip, di sisa umurnya akan dihabiskan untuk pengabdian. Hanya itu.

“Biarlah (jumlah uang yang dibagikan) tak perlu diungkap. Karena ini pun sudah saya lakukan setiap tahunnya. Saya hanya ingin bermanfaat bagi masyarakat. Namun, yang jelas saya targetkan zakat ini untuk 100 anak yatim,”ujar Epyardi didampingi Ketua TP PKK Emiko Epyardi Asda di kediaman pribadinya di Singkarak pada Sabtu (10/7/2022).

Karena tak ingin kegiatannya tersebut dipolitisasi oleh oknum tertentu. Ia sengaja tidak menggandeng Baznas. Hal ini juga berkaitan aksi sosialnya takut dianggap sebagai politik. Padahal jelas, aksi bagi zakat itu sudah ia lakukan sebelum ia menjadi bupati.

“Saya tak ingin, nanti ada orang-orang yang tidak senang kepada saya lalu dibilang politik lah. Menyalahi aturan lah. Makanya biarlah kami keluarga saya yang bagikan zakat,”kata Epyardi.

Dari pantaun, ada ratusan anak yang datang dari tiga nagari di kecamatan Singkarak. Diantaranya dari Sumani, Aripan dan Singkarak.

Mereka yang datang dapat menikmati makanan yang telah disediakan seperti lontong, sate, bakso, nasi, kue buah-buahan.

Salah seorang pejabat eselon II yang enggan namanya ditulis mengatakan, Bupati Epyardi memang memberikan gajinya selama setahun untuk anak yatim. Bahkan diketahui, banyak aktivitasnya justru menggunakan uang pribadinya.

“Pak bupati juga enggan memakai uang Pemkab yang padahal jelas disediakan Negara untuk bupati. Contoh saja. Mobil dinas ia tolak beliau lebih memilih memakai mobil pribadi. Rumah dinas malah ia berikan untuk Wakil Bupati Jon Firman Pandu. Bahkan kalau kami pergi tugas ke luar daerah lalu makan bersama di salah satu rumah makan atau restoran. Justru Pak bupati yang membayar, malah Pak bupati marah kalau kami yang bayar,”tuturnya.

Ia juga mengatakan, berbeda dengan yang lain. Justru ada oknum pejabat yang pergi ke luar daerah malah meminjam uang kepada SKPD atau kepada OPD.

“Ada juga yang meminjam atau meminta kepada kepala OPD untuk biayanya pergi ke luar kota,”ucapnya.

(Dafit/Hantaran.co)

Exit mobile version