JAKARTA, HALUAN – Wakil Ketua DPD RI, Sultan B Najamudin mendukung perubahan Provinsi Sumatera Barat menjadi Daerah Istimewa Minangkabau (DIM). Senator muda asal Bengkulu yang memiliki darah Minang menilik keistimewaan Sumbar itu berdasarkan peran strategis dalam perjalanan Indonesia.
“Dalam perjalanan bangsa, baik pada masa pra maupun pasca Kemerdekaan, Sumbar memiliki peran strategis dalam perjalanan kehidupan di ruang kebangsaan serta kenegaraan. Bahkan, Bukittinggi pernah menjadi ibu kota Pemerintahan Darurat Republik Indonesia,” kata Sultan.
Status daerah istimewa, kata Sultan melalui rilisnya, merupakan penghargaan kepada masyarakat Minang atas perannya pada republik. Sebanyak 15 tokoh nasional banyak pada masa pra dan awal kemerdekaan berasal dari Minangkabau. Bahkan, wakil presiden pertama M.Hatta juga berasal dari Minangkabau.
“Para tokoh itu memiliki peran besar terhadap perjalanan sejarah kita. Ada Tan Malaka, Sutan Sjahrir, H. Abdul Muis, H. Agus Salim, Tuanku Imam Bonjol, M. Yamin, Rasuna Said, dan lainnya. Semua berasal dari daerah Sumatera Barat. Bahkan Wakil Presiden pertama kita M. Hatta berasal dari sana”, ucap pria yang akrab dipanggil SBN tersebut.
Ia menyebutkan, saat ini saat ini pengusulan perubahan (nama) status daerah tersebut telah menyelesaikan naskah akademik yang disusun oleh tim kerja Badan Persiapan Provinsi Daerah Istimewa Minangkabau (BP2DIM)
“Tinggal lagi pemerintah daerah atau kelompok masyarakat yang mengajukan perubahan nama menjadi DI Minangkabau dapat mengikuti mekanisme aturan yang berlaku. Saya yakin Bapak Presiden Jokowi akan sangat antusias terhadap wacana ini,” kata Sultan.
Melalui perubahan nama menjadi daerah istimewa, tentu kita berharap Sumatera Barat dapat menjadi salah satu simbol kearifan budaya Indonesia. Publik juga mengenal daerah ini masih mempertahankan nilai dan tradisi, termasuk sistem adat budaya sendiri dalam pemerintahan non formal, yakni nagari sebagai pemerintahan terendah. (rilis)