Semangat dan Dedikasi Rahma El-Yunusiah Memajukan Pendidikan Perempuan Harus Diwarisi

Pesan Guspardi Gaus Pada Milad 99 Tahun Diniyyah Puteri

DPR

Anggota Komisi II DPR RI, Guspardi Gaus. IST

PADANG, hantaran.co — Anggota DPR RI dari Fraksi PAN Guspardi Gaus, mengatakan perguruan Diniyyah Puteri Padang Panjang, Sumatera Barat mempunyai konstribusi yang besar tidak hanya untuk Sumtera Barat tetapi juga untuk bangsa dan negara.

Diniyyah Puteri Padang Panjang yang dikhususkan untuk pendidikan perempuan, di rintis oleh seorang perempuan hebat Minangkabau yakni Rahmah El Yunusiyah sejak 1 November 1923. Cita-cita tinggi Rahmah untuk memajukan keilmuan kaumnya dan mengeluarkan mereka dari kebodohan begitu bergelora sejak mudanya.

“Bagi Rahmah, perempuan memiliki peran yang penting dalam kehidupan, utamanya dalam keluarga. Karena keluarga adalah bagian dari tiang masyarakat dan masyarakat adalah tiang negara,” ucap Guspardi saat memberikan sambutan dalam peringatan Milad ke-99 Tahun Diniyyah Puteri Padang Panjang, Sabtu (5/11).

Semasa hidupnya, Rahmah El-Yunusiah senantiasa berjuang mengentaskan krisis ilmu dan menaikkan martabat kaum wanita. Ia merupakan tokoh besar yang mempelopori tradisi pendidikan untuk kaum wanita. Dedikasinya pada pendidikan khusus perempuan mendapat perhatian dunia internasional. Pada tahun 1957, usai pulang dari ibadah haji ia diundang ke Al- Azhar, Mesir untuk mendapatkan gelar kehormatan honoris causa ‘Syaikhah’ yang belum pernah diberikan sebelumnya.

“Bahkan Kedatangan Rahmah dan cerita soal Sekolah Diniyyah menginspirasi Universitas Al-Azhar untuk membuka pendidikan khusus perempuan, papar Politisi PAN itu

Legislator Dapil Sumatera Barat 2 ini menjelaskan, kiprah Rahmah El Yunusiyah tidak saja di bidang pendidikan tetapi juga aktif dalam perjuangan kemerdekaan dengan berbagai organisasi. Kegigihan dan dedikasinya menghantarkan beliau menjadi anggota DPR dari Partai Masyumi untuk mewakili Sumatera Tengah pada pemilu 1955. Peran dari Rahmah juga mendapatkan pengakuan dari pemerintah Indonesia yang menganugerahkannya tanda kehormatan ‘Bintang Mahaputra Adipradana’ secara anumerta pada 13 Agustus 2013.

Pemerintah Indonesia juga telah menetapkan hari “Santri Nasional” pada tanggal 22 Oktober 2015, sebagai bentuk pengakuan resmi pemerintah Republik Indonesia atas peran besar santri dan pesantren dalam berjuang merebut dan mempertahankan kemerdekaan serta menjaga NKRI.

Dalam perjalannya sebagai perguruan khusus perempuan Diniyah Puteri Padang Panjang terus menunjukkan perkembangan luar biasa dengan berbagai inovasi. Tidak sedikit alumni Diniyyah Puteri menjadi tokoh dan inspirasi keberhasilan kaum perempuan di berbagai bidang. Mulai dari Hajjah Rangkayo Rasuna Said pahlawan nasional Republik Indonesia, Aisyah Amini tokoh politik perempuan Indonesia, Aisyah Ghani tokoh pergerakan perempuan di Malaysia dan Nurhayati Subakat pengusaha perempuan Indonesia, pemilik merk kosmetik Wardah dan Max Over yang menjadi perusahaaan kelas dunia melalui Paragon Group dengan karyawan lebih kurang 10.000 orangm

Oleh karena itu, di usia hampir satu abad tepatnya pada milad ke 99 tahun ini diharapkan perguruan Diniyah puteri terus melakukan berbagai inovasi dan lebih adaptif sesuai dengan perkembangan zaman untuk kemajuan perguruan. Kepada alumni maupun penerus Perguruan Diniyyah Puteri agar dapat mewarisi dan meneruskan perjuangan dan semangat pendiri Diniyyah Puteri, Rahmah El Yunusiyyah, yang mendirikan Perguruan Tinggi dalam usianya 23 tahun pada masa penjajahan.

“Selamat Milad ke 99 Diniyah Puteri Padang Panjang, teruslah berprestasi dan berkembang untuk kemajuan kaum perempuan dan dunia pendidikan, ” pungkas anggota Baleg DPR RI tersebut. (*)

LENI/hantaran.co

Exit mobile version