Selama 9 Bulan, Kota Padang Ada 753 Kejadian Bencana

bencana

Ilustrasi banjir

PADANG, Hantaran.co–Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Padang mencatat sedikitnya ada 753 kejadian bencana yang terjadi di Kota Padang. Hal itu berdasarkan rekapitulasi data Januari hingga September 2020.

Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kota Padang Sutan Hendra mengatakan, jenis bencana yang terjadi di antaranya 716 pohon tumbang, 3 orang tenggelam, 11 lokasi banjir, 17 lokasi longsor, 5 puting beliung, dan 1 kebakaran hutan.

“Kami juga mencatat ada 5 gempa bumi, walaupun titik terjadinya gempa bukan di Kota Padang. Namun dampak dari getaran gempa dirasakan sampai di Padang,” ujarnya, Jumat (11/12).

Jika dibandingkan tahun sebelumnya, BPBD Padang mencatat ada 777 kejadian. Di antaranya, 698 pohon tumbang, 5 orang tenggelam, 5 lokasi banjir, 8 lokasi longsor, 4 abrasi pantai, 2 kebakaran hutan, dan 55 kekeringan.

Menurutnya, naik atau turunnya tren dampak bencana tersebut dipicu oleh terjadinya fenomena hujan ekstrem yang melanda, sebagaimana yang sudah diprakirakan oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) sebelumnya.

“BMKG masih memprediksi akan datangnya cuaca ekstrem sampai bulan Maret 2021 mendatang. Untuk itu kesiapsiagan masyarakat terhadap hujan deras disertai angin kencang yang akan berpotensi terhadap bencana, seperti banjir dan longsor serta pohon tumbang,” ujarnya.

Selain itu cuaca ekstrem, sambung Sutan, kerusakan lingkungan juga menjadi faktor utama yang menyebabkan terjadinya bencana tersebut.

Sutan mengatakan, petugas BPBD Padang terus mengantisipasi dalam kesiapsiagan bencana. Disamping sosialisasi pihaknya juga bekerjasama dengan PUPR seperti abrasi pantai.

“Kami sudah mengirimkan proposal ke pusat. Kami berharap awal tahun ini bisa dilaksanakan untuk penanganan abrasi di Pantai Padang dan Pasir Jambak. Walaupun secara bertahap dengan bantuan BNPB Pusat yang nantinya akan dikelola oleh BPBD Provinsi,” ujarnya.

Selain itu, sambung Sutan, BPBD Padang juga melakukan sosialisasi berupa papan peringatan baliho di rambu-rambu dan daerah rawan longsor.

“Sosialisasi masyarakat, tergantung daerah apa resiko bencana di daerah tersebut. Bagaimana kesiapsiagan masyarakat jika terjadi bencana di daerahnya, apa yang harus dilakukan,” ujarnya lagi.

Lebih jauh Sutan mengatakan, semua personel BPBD Padang tidak ada kendala dalam penanganan bencana, walaupun saat ini di masa pandemi Covid-19. Meski tidak terkofer, BPBD tetap berkoordinasi dengan instansi terkait seperti TNI dan polri dan lembaga kebencanaan lainnya.

“Kami mengimbau masyarakat tetap berhati-hati dan waspada, terutama di daerah rawan longsor seperti di Padang-Solok dan Padang-Painan mesti diwaspadai. Kemudian untuk angin kencang, waspadai terhadap pohon tumbang yang berada di jalan, untuk itu hindari parkir motor di pinggir pohon,” tuturnya.

(Fardi/Hantaran.co)

Exit mobile version