PADANG, hantaran.co — Sekretaris Komisi II DPRD Sumbar, Nurkhalis Dt Bijo Dirajo, meminta pemerintah daerah fokus menjalankan program kegiatan yang bisa menyentuh langsung terhadap kehidupan masyarakat bawah.
Hal ini bertujuan untuk memulihkan kembali ekonomi masyarakat yang terpuruk selama pandemi Covid-19 dan menekan angka kemiskinan di Sumbar. “Yang dilaksanakan misalnya, bisa dalam bentuk menyalurkan bantuan yang diarahkan ke sektor pertanian, peternakan, dan bidang-bidang lain yang dampaknya memang bisa dirasakan secara langsung oleh masyarakat,” ujar Nurkhalis kepada Hantaran, Senin (1/3/2021).
Terkait perlambatan ekonomi yang terjadi pada masa pandemi, sambungnya, ini tidak hanya dirasakan oleh Sumbar, tapi seluruh daerah, bahkan skala dunia juga merasakannya. Menurut dia, mengatasi persoalan ini, selain melaksanakan program yang berdampak langsung, dibutuhkan juga inovasi dari pemerintah menggali potensi yang dimiliki daerah, termasuk memberdayakan SDM yang ada di tengah masyarakat.
“Saat ini kan banyak juga sarjana-sarjana kita yang belum bekerja, pemerintah daerah bisa memberdayakan mereka untuk menggarap sektor pertanian, peternakan, perkebunan, serta diberi pendampingan untuk itu,” ucapnya.
Politisi Gerindra ini menambahkan, agar setiap program kegiatan yang ada berjalan optimal, harus ada juga sinergi dengan tenaga pendamping yang bekerja, dan menjalankan teknis di lapangan.
Sekaitan ini, sejak pandemi Covid-19 ditetapkan pada 11 Maret 2020 oleh Badan Kesehatan Dunian (WHO), Badan Pusat Statistik (BPS) Sumbar mencatat jumlah penduduk miskin Sumbar bertambah 20,56 ribu orang hingga hingga September 2020.
Koordinator Fungsi Statistik Sosial BPS Provinsi Sumbar, Krido Saptono menjelaskan, pada Maret 2020 jumlah penduduk miskin di Sumbar tercatat sebanyak 344,23 ribu orang, atau 6,28 persen dari total penduduk Sumbar yang berada di kisaran total 5,4 juta orang. Sementara itu pada September 2020, jumlah penduduk miskin menjadi 364,79 ribu orang atau 6,56 persen dari total penduduk. (*)
Leni/hantaran.co