Sekolah Pertama di Sumbar, Direktorat SMP Kemendikbudristek Publikasikan SMP Negeri 6 Kota Bukittinggi

Tim Sobat SMP Goes to School Direktorat SMP Kemendikbudristek tengah melakukan pengambilan gambar di SMP Negeri 6 Kota Bukittinggi, Rabu(24/4).wetrizon

BUKITTINGGI, hantaran.co – SMP Negeri 6 Kota Bukittinggi dikunjungi tim Sobat SMP Goes to School Direktorat SMP Kemendikbudristek Republik Indonesia, Rabu(24/4). Kehadiran tim ini dalam rangka meliput pelaksanaan pendidikan inklusif di sekolah tersebut.

Kepala SMP Negeri 6 Kota Bukittinggi Tuti Yamila Sari Dewi mengatakan, saat ini disekolahnya terdapat sebanyak 27 orang siswa disabilitas dengan berbagai ketunaan, seperti tuna grahita, tuna netra dan lambat belajar. Siswa-siswa ini katanya, terbagi dalam beberapa kelas.

“Awalnya, kami bersama unsur pimpinan lain mendaftarkan dan memperkenalkan program ekstrakurikuler, kokurikuler dan pendidikan inklusif yang ada di SMP Negeri 6 Kota Bukittinggi pada Direktorat SMP Kemendikbudristek. Setelah dipersentasikan, ternyata pelaksanaan pendidikan inklusif menarik perhatian dan terpilih  untuk diliput dan dipublikasikan tim Sobat SMP Goes to School Direktorat SMP Kemendikbudristek,” jelasnya.

Oleh sebab itu lanjut Mila, menarik hari ini tim Sobat SMP Goes to School Direktorat SMP Kemendikbudristek hadir langsung di SMP Negeri 6 Kota Bukittinggi untuk meliput pelaksanaan pendidikan inklusif disekolah ini. Hasil liputan nantinya akan dipublikasikan dengan harapan mampu menginspirasi sekolah lain untuk melakukan aksi positif.

“Alhamdulillah, qadarullah, sebelumnya SMP Negeri 6 juga memperoleh bantuan pendidikan inklusi dari pusat. Kemudian SMP Negeri 6 juga terpilih sebagai branding sekolah penyelenggara pendidikan inklusi dinas pendidikan Kota Bukittinggi,” ulas Mila.

Ketua Tim Kerja Publikasi Direktorat SMP Kemendikbudristek Fathnurhayati mengatakan, Sobat SMP Goes to School adalah kegiatan yang meliput aktivitas unggulan sekolah, seperti kegiatan intrakurikuler/ekstrakurikuler/kokurikuler, prestasi peserta didik baik akademik maupun non akademik, guru berprestasi dan sebagainya.

“Cerita-cerita inspiratif yang diangkat melalui sebuah video ini, diharapkan dapat menginspirasi seluruh sekolah di Indonesia, khususnya dalam penyelengaraan pendidikan inklusi,” katanya.

Widyaprada Ahli Madya Nining Purwaning menambahkan, SMP Negeri 6 Kota Bukittinggi merupakan sekolah pertama di Sumatera Barat yang dipublikasikan Kemendikbudristek. Dari sekian banyak program yang ada disekolah ini katanya, pelayanan terhadap siswa-siswa yang beragam disekolah ini sangat menarik. SMP Negeri 6 sekolah bisa melayani peserta didik dengan kebutuhan yang beragam tanpa diskriminasi.

“Menarik, jumlah siswa disabilitas disekolah ini cukup signifikan, 27 orang. Dengan kondisi yang boleh dibilang minimalis, tetapi SMP Negeri 6 Kota Bukittinggi berani dengan semangat yang ada melayani peserta didik dengan sepenuh hati. Mereka mencari cara bagaimana bisa mendampingi siswa belajar dengan baik,” ungkapnya.

Wtz/hantaran.co

Exit mobile version