SOLOK, Hantaran.co—Kepala Dinas Perdagangan Sumbar, Asben Hendri dilantik menjadi Pejabat Sementara (Pjs) Wali Kota Solok pada Jumat (28/9). Di hari pertamanya berkantor di Balai Kota Solok, ia mengingatkan Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk menjaga netralitas pada masa Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada).
“Harus jaga netralitas, apalagi sudah aturan yang melarang. ASN memang punya hak pilih, beda dengan TNI-Polri. Tapi tidak boleh dukung mendukung, tim sukses itu tidak boleh di situlah netralitasnya,” ujar Asben kepada Hantaran.co, Senin (28/9).
Dijelaskannya, di Kota Solok beberapa pejabatnya maju dalam kontestasi Pilkada, seperti wali kota, wakil wali kota dan ketua DPRD. ASN yang nekat main “kucing-kucingan” nantinya bakal ketahuan.
“Kalau tidak melakukan itu (netralitas) atau mau main kucing-kucingan pasti diantara tim itu ada yang memantau atau saling pantau. Ada yang lain juga memantau yaitu masyarakat, dan Bawaslu,”kata Asben.
Ia menyampaikan, jika ada indikasi kuat keterlibatan ASN akan ada sanksi akan diberlakukan. Menurut Asben, tidak menutup kemungkinan adanya hubungan emosional juga terjalin antara ASN dengan pejabat.
“Tapi untuk memantaunya kan tidak mungkin juga memasang CCTV di tubuh ASN ini. Tapi kan ASN ini sudah dibekali. Kalau ketahuan siap-siap saja menerima sanksi yang berlaku. Jadi kan (ASN) sudah ada tupoksinya ya tupoksi itu aja dikerjakan, ASN kan bukan orang politik, biarkan aja mereka yang berpolitik,” tutur Asben.
Seperti diketahui, tiga pejabat di Kota Solok ikut bertarung dalam memperebutkan kursi BA 1 P yakni Wali Kota Solok, Zul Elfian, Wakil Wali Kota Reinier, dan Ketua DPRD Yutris Chan.
(Rivo/Hantaran.co)