Pinca Bank Nagari Painan: Pelaku IKM Bisa Dapatkan Modal Usaha Melalui KUR

PESSEL, hantaran.co – Pimpinan Bank Nagari Cabang Painan, Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel) Helfi Yanrika membuka peluang sebesar-besarnya bagi para pelaku Industri Kecil dan Menengah (IKM) untuk mengakses modal usaha melalui pinjaman.

Menurutnya, ribuan IKM yang tersebar di 15 kecamatan daerah berjuluk Negeri Sejuta Pesona itu, bisa mendapatkan permodalan usaha melalui pinjaman kredit usaha rakyat (KUR). Hal itu sekaligus membantah sejumlah isu yang menyebut sulitnya mendapatkan pinjaman uang untuk modal usaha di Bank Nagari.

“Hal itu dibuktikan dengan tingginya tingkat pinjaman masyarakat untuk mendukung kemajuan usaha mulai dari skala kecil dan menengah,” kata Helfi saat temu ramah dengan ratusan pelaku IKM di Painan Convention Center (PCC), Selasa (2/8/2022).

Helfi menjelaskan, hingga Juli 2022, penyaluran KUR di daerah itu sudah lebih dari Rp200 miliar.

“Ya, pinjamannya mulai dari Rp10 juta hingga Rp500 juta,” ucapnya lagi.

Pimpinan Bank Nagari Painan itu mengatakan, pelaku IKM jangan sampai terjerat dengan pinjaman dari para rentenir yang dapat menyulitkan mereka untuk melunasi hutang.

Justru itu, Bank Nagari yang sejatinya adalah bank pemerintah daerah lebih memberikan kemudahan akses dan bunga yang tidak terlalu tinggi.

“Berdasarkan pengamatan kami di lapangan, persoalan macetnya penagihan hutang nasabah ditimbulkan oleh beberapa faktor. Pertama, uang yang dipinjam bukan untuk usaha tapi untuk beli motor atau mobil,” ujarnya.

Bahkan, kata Helfi, kebanyakan nasabah juga masih kurang disiplin dalam melakukan pembayaran pada saat jatuh tempo.

“Jika mereka konsisten uang yang digunakan hanya untuk produksi atau kegiatan usaha, maka kecil kemungkinan mengalami masalah,” tuturnya.

Meski demikian, pihaknya masih berupaya untuk mencarikan solusi terbaik bagi setiap nasabah yang bermasalah. Menurutnya, Bank Nagari tidak lagi menggunakan divisi penagihan namun telah dirubah menjadi divisi penyelamatan.

“Dengan demikian, kami tidak akan terkesan menghukum bagi setiap nasabah KUR yang bermasalah. Pada intinya, tetap akan kami carikan solusinya,” ucapnya.

Helfi menyebut, Bank Nagari dengan komitmen tinggi mendukung penuh agar para pelaku IKM di Pesisir Selatan dapat tumbuh dan berkembang dengan baik.

Menurutnya, tidak adalagi penghalang bagi pelaku IKM untuk mendapatkan permodalan melalui KUR. Terlebih saat ini sudah ada Forum Industri Kecil Menengah (FIKMA) yang merangkul pelaku IKM untuk maju bersama meraih kesuksesan berusaha.

“Kami tentunya mendukung agar IKM ini dapat maju, dari skala kecil bisa naik menjadi menengah dan besar,” ujarnya.

Gerak FIKMA Pessel demi kesuksesan bersama pelaku IKM

Forum Industri Kecil Menengah (FIKMA) Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel) membangkitkan semangat pelaku usaha dalam rangka menuju kesuksesan secara bersama.

Semangat tersebut digelorakan melalui temu akbar pertama dengan para pelaku Industri Kecil Menengah (IKM) yang diselenggarakan di Gedung Painan Convention Center (PCC), Selasa (2/8/2022).

Selain ratusan pelaku IKM, pertemuan itu langsung dihadiri oleh Wakil Bupati Pesisir Selatan, Rudi Hariyansah, Ketua TP PKK Ny. Titi Rusma Yul Anwar, Kepala Dinas Perdagangan dan Transmigrasi, Mimi Riarty Zainul, Pimpinan Bank Nagari Painan, Helfi Yanrika serta sejumlah kepala perangkat daerah.

Ketua FIKMA Pesisir Selatan, Okvina Juita selaku penggagas kegiatan bersama kepengurusan mencoba merangkul seluruh IKM untuk maju bersama.

Menurutnya, Kabupaten Pesisir Selatan memiliki potensi industri yang luar biasa. Ribuan pelaku usaha dari skala rumah tangga kecil hingga menengah di Pessel dapat memperkuat ekonomi daerah.

“Namun, selama ini pelaku industri kecil dan menengah masih banyak yang bergerak sendiri -sendiri. Karena itu perlu diadakan sebuah pertemuan agar terjalin sinergi, kolaborasi dan semangat bergerak bersama antara sesama pelaku industri di Pessel,” katanya.

Okvina menyebut, sejumlah poin dari kegiatan temu pelaku IKM itu untuk membangkitkan semangat berwirausaha, menjalin sinergi dan kolaborasi, mengidentifikasi potensi dan kebutuhan serta pendataan ulang bagi pelaku IKM yang aktif di Pesisir Selatan.

Pada kesempatan itu, Okvina mengaku merasakan adanya sebuah kebahagian. Menurutnya, temu pelaku IKM itu dapat membangkitkan semangat pelaku usaha dan nantinya menjadi peluang baru untuk mencapai harapan dan tujuan bersama yaitu kesuksesan dalam berwirausaha.

Lebih jauh dikatakan, FIKMA Pesisir Selatan akan memiliki beberapa program ke depan. Bahkan, dalam waktu dekat juga bakal menyelenggarakan sebuah kegiatan yang dinamai FIKMA Akademi.

Program tersebut, merupakan inkubasi bisnis bersama tim pengabdian Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Padang. Dalam FIKMA Akademi merancang sebuah pendidikan yang mengajak pelaku IKM Pesisir Selatan dari yang paling mikro industri rumah tangga sampai dengan kecil dan menengah untuk bersekolah kembali.

“Artinya, kami belajar secara teoritis dan melihat bagaimana prakteknya dan merefresh kembali untuk mendapatkan ilmu menjadi pelaku IKM yang terus tumbuh karena tidak selamanya usaha mikro kecil, tapi bisa naik ke menengah dan besar,” ujarnya.

Owner Randang Lokan makanan khas Pasisia itu menyampaikan, bahwa harapan-harapan besar untuk mencapai kesuksesan bersama dengan pelaku IKM tidak akan bisa terwujud dengan berjalan sendiri. Tetapi dengan kehadiran pelaku IKM, Fikma bisa lebih kuat dan berpengaruh dalam peningkatan sektor ekonomi.

Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan dan Transimigrasi Pesisir Selatan, Mimi Riarty Zainul memberikan apresiasi atas terselenggaranya temu ramah pelaku IKM yang digelar FIKMA.

Dia menyebut, FIKMA adalah binaan dari Dinas Pedagangan dan Transmigrasi sebagai wadah atau perpanjangan tangan pelaku IKM.

Hingga kini, kata dia, jumlah pelaku IKM di Pesisir Selatan tercatat sebanyak 3.687 tersebar di 15 kecamatan daerah berjuluk Negeri Sejuta Pesona itu.

“Kami mengajak kawan-kawan untuk belajar berorganisasi dengan sebuah wadah yang kami namai Fikma Pesisir Selatan. Semoga ini bisa menjadi perpanjangan tangan kita untuk bisa melakukan berbagai aktivitas,” ucapnya.

Seiring dengan harapan tersebut, keberadaan IKM kata Mimi, juga dapat mengambil peran untuk mewujudkan visi dan misi pemerintah daerah dalam hal penguatan ekonomi. Sebab, IKM adalah ujung tombak untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat.

“Kami berharap keberadaan FIKMA terus maju dan berkembang seiring dengan peluang yang ada di Pessel,” katanya lagi.

Wakil Bupati Pesisir Selatan Rudi Hariyansah mendorong para pelaku IKM untuk maju ke tingkatan yang lebih tinggi. Dari industri kecil kata dia, progresnya bisa menjadi industri menengah bahkan skala besar.

Selain itu, untuk realisasinya sangat membutuhkan langkah cepat dan inovasi dalam berusaha. Apalagi kata Wabup, yang hadir dalam kegiatan temu pelaku IKM itu adalah para CEO. Justru itu, perlu konsep dan strategi yang matang untuk mengembangkan usaha kedepannya.

“Konsep bisnis itu sebenarnya mudah. Semakin kecil resiko maka semakin kecil pendapatan. Semakin besar resiko tentu makin besar pula pendapatannya,” ujarnya.

Karena itu, pihaknya menyemangati pelaku IKM untuk terus menjalankan usahanya meskipun dihadang rintangan. Karena pada prinsipnya tidak ada pengusaha yang langsung sukses dan berhasil begitu saja.

“Kalau ada usaha, pertama pasti rugi. Dan itu wajar, anggap saja itu sebagai bagian dari investasi kita dalam berusaha,” tuturnya.

Harapan Rudi kepada pelaku IKM Pesisir Selatan juga diharapkan untuk naik kelas. Menurutnya, dari yang kecil maju ke menengah dan besar serta menjadi pelaku IKM yang saling membesarkan dan bekerjasama dalam ekosistem bisnis.

Sementara, dalam mendukung permodalan usaha bagi para pelaku IKM itu, Bank Nagari juga siap membantu dengan sejumlah program KUR dan akses permodalan yang dimiliki.

Bahkan, khusus bagi pelaku usaha skala kecil, Bank Nagari menyediakan pinjaman tanpa agunan maksimal senilai Rp10 juta. Kemudahan untuk mendapatkan akses permodalan juga terbuka lebar. Untuk KUR sendiri total permodalan yang bisa dicapai sebanyak Rp500 juta.

Bahkan Pimpinan Bank Nagari Cabang Painan, Helfiyanrika mengatakan pelaku IKM dapat memanfaatkan akses permodalan itu agar tidak terjebak rentenir yang memperparah kesulitan IKM.

Pada kesempatan itu, Fikma Pesisir Selatan menghadirkan pemateri yang memotivasi para pelaku IKM. Salah satunya, Muhammad Fadli atau yang lebih kerap disapa Ajo Wayoik.

hantaran/*

 

Exit mobile version