Perantau Minang Angga Fernanda Afrion dan 3 Korban Pesawat Sriwijaya Air SJ-182 Lainnya Teridentifikasi, Capt Afwan Masih Belum

Korban

Tim Operasi SAR Sriwijaya Air SJ-182 menurunkan temuan dari KRI Kurau, untuk diserahkan ke Posko Terpadu JICT 2 Tanjung Priok, Minggu (17/1). KRI Kurau merupakan alat utama (alut) laut dari unsur Lantamal II Padang. IST/BASARNAS

JAKARTA, hantaran.co Tim Disaster Victim Identification (DVI) RS Polri kembali berhasil mengidentifikasi empat korban kecelakaan Sriwijaya Air SJ-182 melalui pencocokan sampel DNA. Salah satu di antaranya adalah Angga Fernanda Afrion yang merupakan perantau Minang asal Sungai Sapih, Kecamatan Kuranji, Kota Padang.

Berdasarkan keterangan sepupu Angga bernama Ibnu Suhada, jenazah akan dipulangkan ke Kota Padang hari ini, Sabtu (23/1) dan akan tiba di BIM sekitar pukul 11.00 WIB. Dengan teridentifikasinya jenazah Angga, maka tersisa satu dari lima perantau Minang yang belum terlacak, yaitu korban atas nama Capt. Afwan, yang bertindak selaku pilot dalam penerbangan SJ-182.

“Kami dapat kabar Angga sudah berhasil teridentifikasi kemarin, Kamis (21/1/2021) malam. Rencananya, penyerahan jenazahnya akan berlangsung besok kepada pihak keluarga,” kata Ibnu Suhada, Jumat (22/1/2021).

Ibnu menambahkan, pihak keluarga sudah bermusyawarah untuk menentukan proses pemulangan jenazah Angga. Bahkan sebelumnya, sempat terpikir untuk membawa jenazah Angga ke Kota Padang melalui jalur darat mengingat kondisi istri Angga yang masih trauma jika harus naik pesawat.

“Sebelumnya kami mempertimbangkan jenazah akan dibawa ke Padang dengan jalur darat, karena kondisi istrinya tidak memungkinkan untuk naik pesawat, tapi setelah dirundingkan dan dikomunikasikan dengan kakak Angga di Jakarta, akhirnya diputuskan jenazah dibawa lewat jalur udara,” kata Ibnu lagi.

Ibnu menambahkan, jenazah diperkirakan sampai di Bandara Internasional Minangkabau pada Sabtu (23/1/2021) sekitar pukul 11.00 WIB. Seluruh proses pemulangan akan difasilitasi oleh pihak Sriwijaya Air. “Insyaallah besok jenazah tiba di Bandara. Beberapa anggota keluarga akan menjemput,” tuturnya menutup.

Sejauh ini, Tim DVI RS Polri telah menemukan 47 dari total 62 korban yang tercatat dalam manifes penerbangan. Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri Brigadir Jenderal Rusdi Hartono di RS Polri Kramat Jati menerangkan, selain Angga, tiga korban yang baru berhasil diidentifikasi adalah Rion Yogatama, Rusni, dan Sevia Daru.

Selain itu, Rusdi menyebutkan, jumlah kantong jenazah yang sudah diterima tim DVI adalah 324 kantong, sedangkan kantong properti berjumlah 264. “Tim dan RS Polri telah menyerahkan lagi jenazah kepada keluarga korban untuk dimakamkan, sebanyak 3 jenazah. Jadi keseluruhan jenazah yang telah diserahkan sudah 35,” kata Rusdi, dikutip dari detikcom.

Sebelumnya, tim DVI berhasil mengidentifikasi tiga korban Sriwijaya Air pada Rabu (20/1). Para korban itu bernama Yulian Andika, Ratih Windania, dan Teofilus Ura Dari. Lalu korban atas nama Kolisun, Grislend Gloria Natalies, Faisal Rahman, Andi Syifa Kamila, Shinta, dan Mulyadi juga telah teridentifikasi.

Selanjutnya, Didik Gunardi, Athar Rizki Riawan, Gita Lestari Dewi, Fathima Ashalina Marhen, dan Rahmania Ekananda juga telah teridentifikasi. Untuk korban-korban lainnya yang sebelumnya sudah teridentifikasi bernama Okky Bisma, Khasanah, Fadly Satria Satrianto, Asy Habul Yamin, Indah Halimah Putri, dan Agus Minarni.

Kemudian, Ricko, Ikhsan Adhan, Supianto, Pipit Piyono, Mia Tresetyani, dan Yohanes Suherdi juga telah dikenali. Selain itu, korban atas nama Rosi Wahyuni, Rizki Wahyudi, Nelly, Beben Sopian, Makrufatul Yeti Srianingsih, Arifin Ilyas, dan Arneta Fauziah juga berhasil diidentifikasi.

Selain itu, Fao Nuntius Zai, Yunni Dwi Saputri, Iu Iskandar, dan Oke Dhurrotu juga berhasil dikenali. Lalu ada satu korban teridentifikasi yang tidak diumumkan namanya atas permintaan pihak keluarga.

Tim DVI Polri sendiri menargetkan proses identifikasi seluruh jenazah korban Sriwijaya Air SJ-182 akan selesai pekan depan. Hal ini disebabkan proses identifikasi melalui pencocokan DNA membutuhkan waktu yang panjang. “Lebih kurang satu minggu lagi, karena proses DNA panjang,” ujar Rusdi Hartono.

Rusdi mengatakan, Tim DVI masih akan terus melakukan kegiatan identifikasi meski pun operasi SAR jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ-182 di Kepulauan Seribu telah ditutup pada Kamis 21 Januari 2021. Tim DVI meyakini, tidak tertutup kemungkinan masih akan ada korban lain yang akan teridentifikasi.

“Kami belum ada kepastian akan menghentikan kegiatan, tetapi di sini masih melakukan kegiatan identifikasi,” katanya lagi.

Lebih lanjut, Rusdi mengungkapkan, tim DVI RS Polri saat ini sedang melakukan proses rekonsiliasi melalui DNA dari keluarga korban. Saat ini, katanya, tinggal proses pencocokan DNA. “Tetapi seluruh kantong sudah dilakukan identifikasi, pemeriksaan. Hanya sekarang proses rekonsiliasi melalui DNA,” kata Rusdi.

Sementara itu, KRI Semarang telah membawa sejumlah perwakilan keluarga korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ-182 ke lokasi penaburan bunga di Perairan Kepulauan Seribu. Tabur bunga berlangsung mulai pukul 09.32 hingga 10.05 WIB, yang diawali dengan doa bersama bagi para korban.(*)

Tio Furqan/hantaran.co

Exit mobile version