Pendidikan Karakter Budaya Alam Minangkabau, Siswa SDN 18 Campago Guguak Bulek Makan Bajamba

Siswa SDN 18 Campago Guguak Bulek sedang melaksanakan praktek makan bajamba disekolah tersebut pekan lalu.Ist

BUKITTINGGI, hanatran.co  – Pendidikan Karakter Budaya Alam Minangkabau di SDN 18 Campago Guguak Bulek, puluhan siswa ikuti praktek makan bajamba di sekolah tersebut pekan lalu. Dikomandoi guru kelas, siswa-siswa tersebut terlihat sangat antusias mengikuti prosesi makan bajamba dari awal hingga akhir.

Guru kelas SDN 18 Campago Guguak Bulek Yusni mengatakan, praktek makan bajamba merupakan salah satu materi dari mata pelajaran Pendidikan Karakter Budaya Alam Minangkabau untuk kelas VI disekolah tersebut. Sebelum mengikuti praktek, terlebih dahulu para siswa diajarkan dan dibekali teori tentang makan bajamba.

“Pada materi ini, siswa diajarkan tentang makan bajamba secara menyeluruh. Mulai dari tata cara manatiang jamba ka makan dan sasudah makan, manyusun jamba ka makan dan sasudah makan, cara dudukcara memasukkan samba ka dalam jamba, cara manyuok nasi, hingga cara manyudahan makan. Selain itu, pada materi ini siswa juga dikenalkan dengan samba adat, seperti samba nan 6, samba nan 9 dan parabuangan,” kata Yusni.

Yusni melanjutkan, selain untuk melestarikan budaya makan bajamba, pembelajaran ini penting dilaksanakan untuk mengenalkan budaya makan bajamba kepada siswa sejak dini, sebab saat ini budaya makan bajamba yang baik dan benar sudah mulai ditinggalkan.

“Banyak sekali nilai-nilai moral yang terkandung dalam budaya makan bajamba ini. Oleh sebab itu, selain untuk mengetahui tata cara yang baik dan benar, dalam materi budaya makan bajamba ini siswa juga diajarkan tentang nilai-nilai tersebut. Diharapkan, melalui mata pelajaran Pendidikan Karakter Budaya Alam Minangkabau ini, generasi Z kembali mengenal dan mencintai Budaya Alam Minangkabau yang kaya akan nilai-nilai kehidupan,” jelas Yusni.

Kepala SDN 18 Campago Guguak Bulek Dasril menambahkan, sejauh ini implementasi Pendidikan Karakter Budaya Alam Minangkabau di sekolahnya juga terlaksana dengan cara mendatangkan guru tamu dari tokoh masyarakat setempat yang paham dengan kondisi sekolah.

“Kita sangat senang sekali dengan diajarkan kembali Pendidikan Karakter Budaya Alam Minangkabau termasuk makan bajamba, karena banyak sekali manfaat dan nilai-nilai yang didapatkan oleh siswa seperti kebersamaan, mensyukuri nikmat yang diberikan serta rasa senasip sepenanggungan apalagi di kurikulum merdeka ini mementingkan budaya kearifan lokal yang positif untuk dilestarikan kembali sehingga terwujud profil pelajar pancasila,” katanya.

Salah satu materi Pendidikan Karakter Budaya Alam Minangkabau yang sangat penting saat ini lanjut Dasril, adalah kato nan ampek di Minangkabau, yaitu kato mandaki malereng mandata dan manurun. Kato nan ampek itu sangat penting sekali diketahui dan diamalkan oleh siswa karena seiring perkembangan zaman nilai budaya mulai luntur, jika diajarkan sejak dini anak anak lebih paham dengan budaya daerahnya masing masing.

Wetrizon/hantaran.co

 

 

 

Exit mobile version