DHARMASRAYA, hantaran.co — Pemerintah Kabupaten Dharmasraya bahas kelanjutan rencana pembangunan feeder tol Dharmasraya dengan Rengah di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Sabtu (21/5/22).
“Pembahasan berlangsung di direktorat jalan bebas hambatan. Saya diminta untuk mewakili pemerintah kabupaten untuk membicarakan segala persiapan,” ujar Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Kabupaten Dharmasraya Yefrinaldi, di ruangan kerjanya saat itu.
Jelasnya, Pemerintahan Kabupaten tiga kabupaten dan dua pemerintah provinsi melanjutkan proses seluruh syarat dan kelengkapan adminstratif sebelum pembangunan feeder tol dimulai. Selain Dharmasraya di Sumbar, dua kabupaten lainnya adalah Kuatan Singingi dan Indragiri Hulu di Riau.
Yefrinaldi mengatakan, rencana tata ruang wilayah (RTRW) harus direvisi terlebih dahulu sebelum pembangunan. Revisi tersebut berlangsung sejak tingkat kabupaten, provinsi, hingga nasional.
Revisi RTRW, menurutnya, harus dengan asistensi Kementerian PUPR. Setelah itu, baru dibahas di kementerian.
Ia mengatakan, Pemkab Dharmasraya dan Indragiri Hulu serta Pemprov Sumbar dan Riau, telah melewati proses pembahasan di Kementerian PUPR. Sementara, RTRW Kuantan Singingi masih dalam proses asistensi.
Setelah selesai pembahasan di kementerian, lanjutnya, direktorat tata ruang wilayah akan mengajukan alternatif trase tol untuk ditetapkan keputusan menteri.
Selanjutnya, revisi RTRW di tingkat nasional tersebut, akan ditandatantani oleh Presiden melaui Perpres. Terkait trase tol Dharmasraya-Rengat, menurutnya, diajukan dua alternatif, yakni 108 kilometer dan 132 kilometer. Menteri nanti yang akan memilih dan menetapkan trase.
Sebelumnya, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Dharmasraya Junaedi Yunus mengatakan, trase tol sepanjang 108 kilometer dari Dharmasraya diusulkan tembus di Belilas, Inhu. Sementara, trase 134 km diusulkan tembus lebih ke utara di Simpang Japura, Rengat, Inhu. (*)
BADRI/hantaran.co