NOVRI DESWITA, Tekun Berlatih, Berujung Manis Juara 1 MTQ

Juara I

Oleh : Fajriatul Fuadi

Berbekal ketekunan selama delapan tahun mempelajari berbagai jenis khat dalam Ilmu Kaligrafi, Novri Deswita membawa harum nama Sumatera Barat (Sumbar) lewat raihan Juara 1 pada ajang Musabaqah Tilawatir Qur’an (MTQ) Nasional XXVIII lewat Cabang Khat Dekorasi Putri.

Alumni IAIN Batusangkar itu mulai tertarik dan belajar seni kaligrafi sejak 2012 dengan pengetahuan yang masih nol. Ketertarikan itu ia awali dengan keputusan bergabung ke Sanggar Al Jauhar, salah satu sanggar kaligrafi di kompleks kampus tempat ia menimba ilmu pendidikan tinggi.

“Saya benar-benar memulainya dari nol, selain memang saya suka dan hobi menikmati kaligrafi dan mulai belajar membuatnya secara otodidak. Setelah bergabung ke sanggar dan mendalami beberapa khat kaligrafi, saya makin tertarik,” ucap Deswita, sapaan kaligrafer itu saat bercerita kepada Haluan, Rabu (9/12/2020).

Setelah aktif di sanggar, Deswita yang juga pernah menimba ilmu di Pondok Pesantren Kaligrafi Al-Quran (Lemka) Sukabumi itu pun mulai terlibat sebagai peserta pada sejumlah perlombaan kaligrafi pada tingkat kabupaten. Pada kesempatan pertama ia bahkan berhasil mendapatkan juara dua. Sejak saat itu, ia semakin giat mendalami berbagai khat dalam kaligrafi.

“Setelah lomba saat itu, saya jadi rutin mengikuti berbagai ajang perlombaan. Mulai dari tingkat kabupaten, provinsi, hingga terakhir kemarin itu hingga tingkat nasional. Alhamdulillah bisa mempersembahkan juara pertama untuk Sumbar,” katanya lagi.

Pengalaman sebagai anggota Kafilah Sumbar pada ajang MTQ Nasional XXVIII sendiri, katanya, diawali dari melewati seleksi dan belasan kali pelatihan hingga pemantapan. Tak kurang dari 15 kali tahap ia lewati untuk bisa ikut mewakili Sumbar pada MTQ Nasional pada 12-21 November 2020 itu, di mana Sumbar sendiri bertindak sebagai tuan rumah.

Setiap tahapan, kata Deswita, tentunya memiliki tantangan tersendiri. Namun, hal yang paling utama dari setiap tahapan yang ia lewati itu adalah kemauan untuk terus berlatih dan menerima koreksi serta kritik dari para pelatih. Terlebih, saat seleksi, ia harus berhadapan dengan banyak calon peserta lain dengan pengalaman yang lebih lama ketimbang dirinya.

Tantang di tengah pemusatan latihan MTQ Nasional, kata Deswita lagi, terasa makin berat saat pelatih nasional Ustad Sirojjudin yang direncanakan melatih para Qori Kaligrafi asal Sumbar, tidak jadi datang memberi pelatihan karena terhalang ketentuan pandemi Covid-19. Namun, tantangan itu dapat disikapi dengan terus berlatih di bawah bimbingan guru lain di pemusatan pelatihan LPTQ Sumbar.

“Intinya di kaligrafi ini memang latihan dan latihan. Itu penting sekali agar tangan tidak kaku. Semakin sering dapat koreksian, itu akan lebih bagus untuk kita. Selain itu, kita juga harus rajin melihat buku panduan tentang kaidah-kaidah kaligrafi,” ucapnya lagi.

Hingga hari penentuan itu tiba, Deswita terpilih mewakili Sumbar dalam Cabang Khat Dekorasi Putri pada MTQ Nasional XXVIII. Tahap demi tahap kejuaraan pun ia lewati dengan mulus, hingga akhirnya namanya diumumkan sebagai Juara 1 pada cabang yang ia ikuti, oleh dewan hakim saat malam penutapan MTQ Nasional di Masjid Raya Sumatera Barat.

Mendengar namanya diumumkan sebagai juara pertama, putri bungsu dari pasangan Hilal dan Suhelmailis itu tak dapat menyembunyikan rasa haru dan bersyukur kepada Allah. Hal serupa pun turut dirasakan oleh kedua orang tua yang senantiasa menggiringi perjuangannya lewat dorongan semangat dan doa.

“Tentu saja yang tidak pernah saya lupakan, bimbingan para pelatih, motivasi dari rekan-rekan sesama anggota kafilah, serta kemudahan-kemudahan dari LPTQ Sumbar, itu semua ikut menggiring keberhasilan saya meraih prestasi di MTQ Nasional ini,” kata perempuan 28 tahun itu lagi.

Usai meraih prestasi tertinggi pada ajang tingkat nasional, Deswita memastikan akan terus berlatih dan meningkatkan kualitas karya kaligrafinya. “Semangat tetap dijaga agar ke depan mencapai yang terbaik lagi. Yang penting menurut saya tentu terus rajin menggores di atas kertas,” tuturnya.

Perempuan asal Sungayang, Tanah Datar itu pun berpesan kepada siapa pun yang memiliki ketertarikan terhadap kaligrafi, untuk terus berlatih dan tak pernah putus asa atas karya-karya yang dihasilkan. Sedikit keinginan dan bakat, menurutnya menjadi modal utama untuk menghasilkan karya terbaik, yang tentu bisa diraih lewat latihan yang intensif dari waktu ke waktu.

“Belajarnya jangan putus asa, meski baru belajar dan belum juara, tetap kembangkan terus bakat yang ada, serta rajin bertanya pada guru-guru yang ada. Seiring waktu berjalan, kita akan menuai hasil sesuai dengan usaha yang kita lakukan. Selain itu, yang penting, belajar ilmu kaligrafi itu pun butuh sikap tawadukdan istiqomah,” tuturnya lagi. (*)

BEBERAPA PRESTASI NOVRI DESWITA

Raihan/AjangLokasi/Tahun
Juara 2 Khat Dekorasi MTQN ke-37 Tk. KabupatenTanah Datar, 2012
Juara 1 Pionir Tingkat PTA se-IndonesiaBanten, 2013
Juara 1 Khat Dekorasi MTQN ke-38 Tk. KabupatenTanah Datar, 2014
Juara 2 Khat Dekorasi MTQN ke-36 Tk. ProvinsiSawahlunto, 2015
Juara 1 Khat Dekorasi ke-37 Tk. ProvinsiPariaman, 2017
Juara 1 Khat Hiasan Mushaf MTQN ke-40 Tk. KabupatenTanah Datar, 2018
Harapan 3 Khat Dekorasi MTQ Tk. Nasional ke-27Sumatera Utara, 2018
Juara 1 Khat Dekorasi MTQN ke-38 Tk. ProvinsiKota Solok, 2019
Juara 1 Khat Hiasan Mushaf MTQN ke-39 Tk. KotaKota Bukittinggi, 2020
Juara 2 Khat Naskah MTQN Tk. KabupatenAgam, 2020
Juara 1 Khat Dekorasi MTQ Tk. Nasional ke-28Sumbar, 2020

Sumber : Dokumen pribadi

hantaran.co

Exit mobile version