MUI Padang Imbau Warga Bentengi Diri dari LGBT

mui padang lgbt

Ilustrasi

PADANG, hantaran.co- Majelis Ulama Indonesia (MUI) Padang, Duski Samad menyatakan ketidaksetujuannya dengan keberadaan LGBT yang dikabarkan menyentuh angka terbanyak di Sumbar. Dia mengatakan, keberadaan LGBT mungkin saja ada karena termasuk dari bagian peradaban.

“Data mana yang menyebutkan LGBT sedang marak di Sumbar. Jangan sembarang percaya dengan berita di internet. Jangan nanti kita yang menggaungkan dan mencoreng kalau kita berada pada hal ini. Kalau ada mungkin saja, karena bagian dari peradaban, ini penyimpangan. Jangan kaitkan dengan kebudayaan dan agama,” katanya.

Dalam hal ini, ia menyampaikan pesan agar masyarakat lebih waspada, dan menggencarkan dalam pemberian edukasi mengenai penyimpangan ini. Edukasi dari dasar menurutnya menjadi hal yang sangat penting termasuk didikan dalam keluarga.

“Antisipasi kita hanyalah penguatan perilaku dalam masyarakat. Ini perilaku orang, tidak ada faktor agama. Apa yang menyimpang, kembalikan ke perilaku orangnya. Namun tetap bentengi diri dengan agama agar tetap kuat,” katanya saat dihubungi Haluan, Jumat, (18/6).

Mengenai kasus pelecehan yang belakangan ini cukup marak di salah satu pesantren di Sumbar, ia kembali menekankan untuk tidak mengaitkan dengan agama. Ia menyebut jika ada penyimpangan atau pelecehan di dalam dunia pendidikan terutama pesantren untuk tidak disamaratakan.

“Kalau ada dalam pendidikan, tidak perlu dipukul rata karena satu pesantren berbuat demikian kemudian yang lainnya juga dinilai sama. Pesantren ada ratusan, muridnya ada ribuan. Jadi jangan arena satu orang, semuanya dinilai sama. Ini perilaku orang, pada dasarnya agama selalu efektif dalam membentengi diri dari hal yang menyimpang. Edukasi sejak dini yang terpenting,” katanya lagi.

(Darwina/Hantaran.co)

Exit mobile version