Sumbar

Muda Melangkah Meningkatkan Kapasitas Pemuda Mengelola Hutan Masyarakat di Sumbar

13
×

Muda Melangkah Meningkatkan Kapasitas Pemuda Mengelola Hutan Masyarakat di Sumbar

Sebarkan artikel ini

BUKITTINGGI, hantaran.co – Generasi muda memegang peran penting dalam menentukan masa depan suatu daerah, termasuk Sumbar dengan program Perhutanan Sosial (PS) yang unggul untuk menjamin kelestarian hutan bagi alam dan masyarakat setempat.

Hal tersebut disampaikan, Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Sumbar, Ir. Yozarwardi Usama Putra, S.Hut, M.Si, IPU dalam sambutannya saat mengunjungi kegiatan Muda Melangkah di Bukittinggi, Senin, (29/8/2022).

Menurutnya, pemuda adalah sosok yang begitu berperan demi kelangsungan negara. Anak muda jangan sampai menyia-nyiakan masa muda. Pemuda dapat berperan dalam Perhutanan Sosial baik dari pra-izin (sebelum) dan juga dari pasca-izin (setelah).

Oleh sebab itu, pemuda berkepentingan untuk mematangkan pemahamannya mengenai krisis lingkungan, pendekatan gender, pengorganisasian kelompok serta kemampuan advokasi dan berkampanye agar mampu menyuarakan aspirasinya terkait pelestarian lingkungan dengan strategis, efektif dan efisien.

Sementara itu, Senior Manager Research, Data, & Innovation WRI Indonesia mengatakan, pihaknya  melihat anak muda sebagai salah satu aktor penting dalam mengembangkan isu lingkungan menjadi domain publik, bukan hanya segelintir kelompok.

“Kelompok muda dapat menjadi penggerak dalam membangun narasi publik terkait lingkungan dan perkembangan implementasi Perhutanan Sosial di Sumbar. Keterlibatan mereka diperlukan untuk memberikan solusi dan warna baru dalam tatanan kebijakan dan implementasi yang mungkin belum terpikirkan oleh pemangku kebijakan di daerah,” kata Dean Affandi.

Selain peningkatan kapasitas pengorganisasian, Muda Melangkah juga memberikan pelatihan jurnalisme warga kepada para peserta. Jurnalisme Warga menjadi salah satu wadah untuk mengintegrasikan keterlibatan pemuda dalam pengelolaan sumber daya alam secara keberlanjutan.

Koordinator Program Komunitas Konservasi Indonesia (KKI) Warsi, Riche Rahma Dewita menyebutkan, selama ini KKI Warsi telah mendampingi masyarakat di dalam dan di sekitar hutan, melibatkan pemuda adalah upaya mengelaborasikan pengelolaan Sumber Daya Alam berbasis kearifan lokal dengan manajemen hutan secara modern.

“Kita menyadari pemuda adalah kader pengelola hutan berbasis masyarakat di masa depan. Oleh karena itu pelatihan jurnalisme warga sebagai inisiatif awal untuk peningkatan kapasitas dan pengetahuan pemuda,” katanya.

Menurutnya, jurnalisme warga menjadi salah satu wadah agar pemuda bisa memahami isu isu sumber daya alam di desa dan sekaligus ruang untuk eksplorasi dan transfer pengetahuan dari generasi tua kepada generasi muda.

Selain itu, dengan kecakapan menulis dan pemanfaatan teknologi yang baik, mereka dapat menyiarkan praktik baik dalam pengelolaan hutan lestari ke masyarakat luas.

Yursil/hantaran