JAKARTA, hantaran.co – Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharani mengajukan penambahan anggaran sebesar Rp11 triliun untuk sejumlah program kerja Kementerian Sosial (Kemensos) yang belum terselesaikan. Hal itu disampaikan Risma saat rapat bersama Komisi VIII di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (13/4).
Risma menyebut, anggaran Rp11 triliun itu bakal digunakan untuk empat program Kemensos tahun ini. Masing-masing program tersebut antara lain bantuan untuk anak yatim, bencana alam, bencana sosial non alam, dan program keluarga harapan (PKH).
“Kita samakan usulan kita, dulu kan waktu kami usulkan anak belum sekolah Rp300 ribu, sekarang kami usulkan sama Rp200 ribu seluruh anak yatim. Jumlahnya sekitar Rp9,6 triliun,” ucapnya.
Dari total usulan senilai Rp11 triliun tersebut, Risma merincikan, sebagian besar dialokasikan untuk bantuan anak yatim sekitar Rp9,6 triliun. Pihaknya berencana bakal memberikan bantuan kepada semua anak yatim, baik yang belum sekolah maupun yang sudah.
Untuk bencana alam, pihaknya bakal mengalokasikan anggaran senilai Rp350 miliar, bencana non alam atau sosial Rp50,2 miliar, dan PKH senilai Rp945 miliar.
Menurut Risma, usulan penambahan anggaran untuk PKH berubah seiring batas usia lansia yang berubah dari 70 menjadi 60 tahun.
“Kemarin itu karena cut off nya usia lansia 70 tahun, sekarang maju ke 60 tahun, jadi butuhnya Rp945.109.850.000. Ini pengaruh cut off usia lansia salah satunya,” ujarnya.
Sementara itu, Komisi VIII DPR telah menyetujui usulan tersebut. Ketua Komisi VIII, Yandri Susanto mengaku usulan penambahan anggaran tersebut pernah disetujui pihaknya namun belum dicairkan oleh Kementerian Keuangan.
Politikus PAN itu memberikan atensi kepada Kemenkeu untuk memperhatikan kembali anggaran tersebut terutama untuk anak yatim.
“Ini usulan tambahan dari Kemensos yang pernah kami setujui untuk anak yatim, tapi sampai sekarang Kemenkeu belum mengeluarkannya, jadi perlu kita pertegas lagi,” katanya.
hantaran/rel