Masuk Nominasi Ajang IGA 2020, Sumbar Ajukan Tujuh Inovasi Andalan

Gubernur

Kantor Gubernur Sumbar. IST

PADANG, hantaran.co — Sumatera Barat kembali dinominasikan sebagai Klasster Provinsi Terinovatif dalam ajang Innovative Government Award (IGA) Tahun 2020. Ada sebanyak tjuk inovasi terbaik yang diajukan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (Pemprov Sumbar) dalam ajang tersebut.

Hal ini disampaikan Gubernur Sumatera Barat, Irwan Prayitno, ruang kerjanya, Rabu (4/11/2020). Adapun inovasi andalan yang diajukan dalam IGA 2020 tersebut antara lain, Apoteker Selalu Ada (ADO), Pengelolaan Hutan Berbasis Masyarakat, Absensi Online, Toko Untuk Jualan Online (TUAN O), Samsat Malming, InLovest, dan Gelar Pangan Murah (GPM) keliling.

Ia menyebut, ketujuh inovasi itu bertujuan untuk memperbaiki tata kelola pemerintahan dengan meningkatkan kualitas pelayanan publik dan pemberdayaan peran serta masyarakat, guna meningkatkan daya saing daerah.

“Inovasi erat kaitannya dalam meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Selain juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan efisiensi kerja-kerja di pemerintahan. Untuk itu, perlu dilakukan dengan inovasi. Bagaimanapun, tanpa inovasi harapan tersebut tidak akan tercapai,” katanya.

Maka, ucap IP, perlunya dilakukan inovasi untuk menjalankan program-program kemasyarakatan. Apalagi, setiap Organisasi Perangkat Daaerah (OPD) di lingkungan Pemprov Sumbar mesti menghasilkan 10 inovasi.

Hal ini untuk meningkatkan daya saing antar daerah dalam tatanan otonomi daerah. Daya saing yang terbangun di daerah akan berimplikasi kepada peningkatan daya saing secara nasional.

“Beragam inovasi yang telah dikembangkan dan diterapkan di Sumbar. Inovasi dari berbagai instansi terssebut akan terus berlanjut guna mendapatkan pemerataan pelayanan dan kualitas pelayanan publik,” ujarnya.

Ia mengungkapkan bahwa berdasarkan data 2019, jumlah penduduk Sumbar adalah sebanyak 5,44 juta, dengan tingkat kemiskinan sebesar 6,42 persen atau di bawah rata-rata nasional, yakni 9,2 persen. Sementara, tingkat pengangguran adalah 5,33 persen, dan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Sumbar adalah 72,39 persen atau lebih tinggi dari rata-rata nasional.

Kemudian, untuk pertumbuhan ekonomi Sumbar berada di angka 5,05 persen. Ia mangatakan, Sumbar merupakan daerah agraris yang mengandalkan sektor pertanian dan perkebunan. Sehingga pertumbuhan ekonomi Sumbar tidak bisa tinggi, namun persentasenya selalu di atas nasional.

“Untuk tingkat inflansi sebesar 1,67 persen, yang terbaik di pulau Sumatera. PDRB Sumbar paling tinggi pada sektor pertanian, perternakan, perkebunan, dan perikanan, yakni total sebesar Rp246,42 triliun, dengan per kapita Rp45,28 juta. Secara geografis, Sumbar banyak dikelilingi hutan, jadi untuk sektor transportasi hanya sebesar 12,60 persen,” kata IP.  (*)

Hamdani/hantaran.co

Exit mobile version