Mahasiswi Cantik Asal Korea Selatan Ini Tertarik Meniliti Budaya Minangkabau

mahasiswi cantik korea selatan minangkabau

Kim Na Jeong, mahasiswi asal Hankuk University (Universitas Hankuk)

PADANG, hantaran.co – Kim Na Jeong, mahasiswi asal Hankuk University (Universitas Hankuk) rela jauh-jauh datang dari Korea Selatan ke Sumbar. Kedatangannya tersebut untuk mempelajari hukum adat Minangkabau yang akan menjadi topik tesisnya.

Kim Na Jeong, semula berencana akan membahas tentang topik adat Jawa atau adat Bali. Namun setelah mendengar cerita dari salah seorang dosen dari Universitas Andalas (Unand), ia mulai tertarik untuk mempelajarinya.

“Saya merasa budaya Minangkabau itu sangat unik, karena matrilineal dan agama Islam ada banyak hal yang bertentangan. Misalnya kalau Islam itu patrilineal dan pembagian harta warisan itu 2 kali lipat lebih banyak untuk laki-laki,” katanya di Gedung LKAAM Sumbar, Senin (20/3).

Ia mengatakan, Minangkabau itu matrilineal. Menurutnya, ia merasa hal tersebut sangat unik dan sangat memiliki nilai untuk dipelajari lebih banyak, dan diketahui oleh masyarakat luas.

“Saya memilih Minangkabau sebagai topik tesis saya, khususnya tertarik dalam hukum adat Minangkabau,” katanya.

Dikatakannya, hukum adat Minangkabau itu patut dilestarikan untuk suatu kemakmuran atau pembinaan adat dan budaya Minangkabau.

“Saya merasa posisi perempuan itu di Minangkabau itu unik daripada wilayah lain di Indonesia,” katanya lagi.

Meskipun demikian, Kim Na Jeong belum memiliki judul yang pas terkait tesisnya tersebut.

“Sekarang judul belum ada, namun kemungkinan lebih berfokus kepada hukum adat dan bagaimana sistemnya, bagaimana sistem pewarisan, sistem matrilineal di sini, bagaimana kedudukan perempuan di sini,” ujarnya.

Lebih jauh disampaikannya, di Korea Selatan tidak banyak bahan karya ilmiah tentang Minangkabau, sehingga ia harus datang langsung ke Sumbar.

“Saya sudah datang ke Sumbar sejak 2 Maret 2023 lalu. Dan akan di sini selama satu bulan saja,” ujarnya.

Kim Na Jeong juga berkesempatan hadir dalam kegiatan Diskusi Bersama Tokoh Adat Sumbar dengan tema “Lapuak-lapuak Dikajangi, Usang-usang di Pabarui”. Hadir sebagai pembicara Prof Raudha Thaib dengan pembahasan Sumbang Duobaleh.

Ia menilai, kegiatan tersebut perlu dilakukan untuk pelajar, mahasiswa dan generasi muda, yang belum paham dengan kebudayaan Minangkabau atau hukum adat Minangkabau.

(Fardi/Hantaran.co)

Exit mobile version