Leonardy Dorong Generasi Muda Jadi Penghafal Al-Qur’an

Leonardy

Anggota DPD RI, Leonardy Harmainy Dt. Bandaro Basa mewakili Kerapatan Niniak Mamak Panghulu Nan XXIV memberikan sambutan saat Khatam Al-Qur’an MDTA Rahmatunnisa Koto Gadang, Minggu (16/5/2021). IST

hantaran.co — Nagari Koto Gadang, Kecamatan IV Koto, Kabupaten Agam menggelar Khatam Al-Qur’an, Minggu (16/5/2021). Sebanyak 34 orang murid Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah (MDTA) Rahmatunnisa Koto Gadang turut serta dalam kegiatan tersebut.

Kegiatan yang dimulai degan pawai keliling nagari itu diihadiri oleh Kerapatan Niniak Mamak Panghulu Nan XXIV, Tuanku Nan Barampek, Wali Nagari dan Ketua Bamus Koto Gadang, manti, alim ulama, tokoh masyarakat, pengurus masjid, remaja masjid, dan orang tua peserta.

“Saya atas nama panitia mengucapkan terima kasih banyak atas dukungan yang diberikan kepada kami sehingga kami bia melaksanakan kegiatan ini. Alhamdulillah kita telah melaksanakan pawai peserta khatam dan pembukaan dengan lancar dan sukses,” ujar Ketua Panitia, Novi Ronal.

Ronal mengungkapkan bahwa kegiatan ini terlaksana atas dukungan banyak pihak termasuk pengurus masjid. Dia pun berterima kasih kepada para donatur dan Remaja Masjid Nurul Iman Tapi Koto Gadang.

Dalam sambutannya, Ronal menghimbau peserta khatam untuk mengikuti dengan baik dan penuh semangat. Termasuk setelah kegiatan khatam ini tetap berkegiatan di masjid. Misalnya, bergabung di remaja masjid.

Para orang tua peserta, diharapkan untuk aktif dalam kegiatan-kegiatan yang ada di masjid. Jangan hanya aktif saat anaknya ikut khatam saja. Ronal menyatakan, ini karena dengan aktifnya para orang tua ke masjid, mereka akan mendorong anak-anaknya ikut dalam kegiatan remaja masjid, tambua tasa, silat, dan lain sebagainya.

“Kegiatan-kegiatan yang dilakukan remaja masjid adalah kegiatan-kegiatan yang positif. Mohon dorongan orang tua agar anak-anaknya aktif dalam remaja masjid. Kalau perlu ajak anaknya ke masjid,” ujarnya.

Wali Nagari Koto Gadang, Budi Zulfikar juga menyatakan kegembiraannya atas pelaksanaan Khatam Al-Qur’ani MDTA Rahmatunniswan. Ada 34 orang yang mengikuti khatam, terdiri dari 14 orang laki-laki dan 20 orang perempuan.

“Ada beberapa hal yang perlu disimak. Peserta khatam quran hari ini berasal dari anak-anak yang belajar dari berbagai angkatan, mulai tahun 2017. Khatam ini telah disiapkan dari sebulan lalu, dan pada acara berbuka bersama yatim pada bulan Ramadan kemarin kami tekadkan untuk membuat masjid tahfiz. Mudah-mudahan menjadi yang pertama di Indonesia,” ujarnya.

Ia mengatakan, pemerintahan nagari memberikan apresiasi setinggi-tingginya terhadap panitia pelaksana yang didukung penuh oleh remaja masjid. Melalui kegiatan ini, ia mengharapkan masyarakat Koto Gadang untuk menggiatkan kegiatan membaca Al-Qur’an di rumah masing-masing.

“Kami juga berharap, melalui Engku Datuk Bandaro Basa agar pemerintah bisa melahirkan peraturan yang mewajibkan tiap masjid, surau, dan musala giat melaksanakan kegiatan-kegiatan baca tulis Al-Qur’an dan kegiatan keagamaan lainnya secara terstruktur sebagaimana lembaga-lembaga besar yang ada,” ujarnya.

Kepada yang hadir, pemerintah nagari bakal mendukung kegiatan remaja masjid, khatam Al-Qur’an, dan lain sebagainya. Budi Zulfikar menyebutkan, dirinya bersama Bamus telah sepakat unbtuk menyiapkan anggaran untuk kegiatan-kegiatan tahun depan. “Tadi sudah saya bicarakan dengan Ketua Bamus Koto Gadang. Ini untuk mempertahankan dan meningkatkan semangat generasi muda dalam mempelajari Al-Qur’an,” katanya.

Sementara itu, Anggota DPD RI, Leonardy Harmainy Dt. Bandaro Basa mewakili Kerapatan Niniak Mamak Panghulu Nan XXIV menyarankan wali nagari untuk membuat peraturan nagari (perna) yang mewajibkan anak-anak di Koto Gadang yang berumur tujuh tahun wajib masuk MDTA Rahmatunniswan. Mereka juga nantinya wajib mengikuti Remaja Masjid Nurul Iman Tapi, agar mereka aktif berkegiatan di masjid.

Ia menegaskan, lebih baik pemerintah nagari membuat perna dibanding menunggu aturan dari pemerintah yang berlaku umum untuk Indonesia. Lebih cepat dirasakan kehadiran dan manfaatnya.

“Jika sudah ada peraturan nagari, apa saja kegiatan yang terkait dengan peraturan itu bisa dibiayai oleh nagari. Kegiatan itu masuk ke dalam pos pemberdayaan. Dengan cara ini, panitia tidak perlu terlalu disibukkan dengan kegiatan penggalangan dana dari para donator,” tuturnya.

Namun patut diingat, ucapnya, jika MDTA Rahmatunniswan dibiayai nagari, maka MDTA harus di bawah pemerintahan nagari. Semua yang menggunakan anggaran nagari harus berada di bawah pemerintahan nagari dan penggunaan dananya harus dipertanggungjawabkan.

Menurut penilaian Ketua Badan Kehormatan DPD RI itu, bacaan anak-anak yang ikut khatam sudah cukup baik. Setelah khatam, bukan sudah selesai membaca Al-Qur’an. Nantinya dilanjutkan khatamkan Al-Qur’an berikutnya. Bisa juga belajar terus memperbaiki tajwidnya, lalu dilanjutkan dengan belajar irama dan menjadi hafiz Al-Qur’an. Leonardy juga mengingatkan bagi anak yang sering membaca Al-Qur’an bisa melapangkan kubur orang tuanya.

“Bagi mereka yang hafal Al-Qur’an 10 juz dan lancar berbahasa Arab bisa mengikuti program pemerintah untuk kuliah di Al-Azhar, Kairo. Sudah banyak putra-putri terbaik Indonesia yang kuliah melalui program ini,” katanya.

Sebagai penyemangat peserta khatam Al-Qur’an dalam mengikuti lomba baca Al-Qur’an, maka Juara I akan diberikan hadiah tambahan berupa uang senilai Rp1.000.000, Juara II Rp750.000, dan Juara III Rp500.000. Ini berlaku untuk pemenang kategori tamatan tahun 2020 dan alumni 2017-2019 yang ditetapkan juri karena meraih nilai terbanyak dari segi bacaan atau tajwid, irama, dan adab. Bahkan peserta khatam termuda, Muhammad Alif Rifaldi yang berusia lima tahun dan mendapat kesempatan pertama dalam perlombaan itu juga diberi hadiah uang oleh Leonardy. (*)

hantaran.co

Exit mobile version