Leo Murphy Ajak Warga Kota Solok Menjaga Berkah dengan Cara Tak Lengah dari Wabah

Solok

Anggota DPRD Kota Solok Leo Murphy mewanti-wanti agar pelaksanaan salah tetap menerapkan protokol kesehatan (prokes) yang ketat. IST

SOLOK, hantaran.co — Kota Solok menjadi satu dari empat kabupaten/kota di Sumbar yang diperbolehkan menggelar Salat Id berjemaah di masjid dan lapangan karena berstatus zona kuning (rendah) penularan Covid-19. Meski demikian, Anggota DPRD Kota Solok Leo Murphy mewanti-wanti agar pelaksanaan salah tetap menerapkan protokol kesehatan (prokes) yang ketat.

“Tentu saja kita dapat melihat status zonasi Kota Solok ini sebagai berkah di akhir Ramadan untuk warga kota. Dengan status zona kuning, yang artinya zona rendah penularan Covid-19, warga Kota Solok dapat berjemaah Salat Id di masjid mau pun tanah lapang. Namun, ingat, jangan kita larut dalam suka cita,” kata Leo kepada Haluan, Senin (10/5).

Oleh karena itu, Leo meminta masyarakat bersama Pemerintah Kota (Pemko) Solok melalui instansi terkait penanganan Covid-19, untuk menjaga berkah tersebut dengan komitmen penerapan prokes yang baik. Sebab, jika lengah, status zona kota bisa seketika berubah menjadi oranye (sedang) hingga merah (tinggi) yang dengan sendirinya akan berdampak negatif bagi warga.

“Kita harus bersama menjaga momentum ini. Saat ini kota kita zona kuning. Jangan sampai kita lengah dalam penerapan protokol kesehatan, yang bisa membuat angka kasus meningkat dan zona bisa berubah menjadi oranye atau merah. Jika sudah zona itu, aktivitas kita akan dibatasi, ini akan negatif bagi kita semua warga kota, terutama sekali ini akan mengganggu perekonomian,” ucap Leo.

Selain itu, Leo juga mengajak warga Kota Solok berhati-hati di saat objek wisata di kota itu boleh dibuka secara terbatas. Tidak seperti pada 15 kabupaten/kota lain di Sumbar yang berstatus zona oranye, di mana objek wisatanya tidak boleh dibuka sama sekali atas ketentuan Surat Edaran Gubernur Sumbar.

“Satu lagi soal objek wisata, di Kota Solok ini diizinkan selama menerima pengunjung lokal dan bisa menerapkan protokol kesehatan dengan ketat. Tentu kita berharap agar pemerintah, pengelola objek wisata, serta warga yang berkunjung, senantiasa menerapkan protokol kesehatan. Terutama sekali 3 M, memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak. Semoga dengan demikian, kota kita selalu terlindungi,” ucap politikus muda itu menutup. (*)

Ishaq/hantaran.co

Exit mobile version