Kopi Kayu Aro, Kopi Konservasi Solok

kopi kayu aro konservasi solok

Kopi Kayu Aro yang baru dipanen

SOLOK, hantaran.co—Tanaman kopi tak hanya menghasilkan buah atau biji yang dapat diseruput oleh penikmatnya. Tanaman yang masuk golongan famili Rubiaceae dengan genus Coffea ternyata bermanfaat untuk konservasi.

Tanaman ini dapat menjaga resapan air di lahan perbukitan atau pergunungan. Seperti diketahui air di sekitar perbukitan berperan penting dalam menjaga ekosistem lingkungan.

Di Kayu Aro, Kabupaten Solok, petani kopi mulai aktif setelah puluhan tahun “mati suri” karena berbagai alasan.

Di kampung tersebut, dulunya pada zaman penjajahan Belanda dikenal sebagai wilayah penghasil kopi. Namun, seiring perkembangan zaman dan kebutuhan.

Kopi mulai ditinggalkan, perlahan petani beralih ke tanaman yang lebih menhasilkan nilai jual.

Namun, pada Selasa (28/11/2023) PT Tirta Investama (Pabrik Aqua Solok) membantu petani di Kayu Aro dengan mengambangakan kopi arabica dan sekaligus rumah produksinya.

“Rumah Produksi Kopi Kayu Aro selesai dibangun pada bulan September 2023. Diharapkan dengan intervensi teknologi pascapanen ini dapat membantu kelompok tani dalam menghasilkan biji kopi dengan kualitas prima dan penambahan nilai ekonomi di tengah masyarakat,”ujar Kepala Pabrik Aqua Solok Hendro.

Dikatakannya, secara nasional pabrik Aqua sudah menanam 100.000 pohon kopi di area program konservasi pabrik. Pabrik Aqua Solok khususnya telah menanam 25.200 pohon kopi sebagai program tanggung jawab sosial perusahaan di kawasan recharge Kayu Aro, Solok, sejak tahun 2018.

Dengan mengimplementasikan sistem agroforestri yang ramah lingkungan dan berkelanjutan, peran tanaman kopi dinilai sangat besar dalam mengkonservasi air. Di saat bersamaan, tanaman kopi menjadi sumber pendapatan untuk meningkatkan kesejahteraan kelompok tani dan masyarakat sekitar.

Budidaya tanaman kopi pada ketinggian 1300-1400 mdpl di Kayu Aro, Solok, dilengkapi dengan pembuatan rorak, yang selain membantu mengoptimalkan peresapan air ke tanah juga terbukti dapat meningkatkan produktivitas dan kualitas tanaman kopi.

Air hujan akan jatuh di area hulu dan meresap dan turun mengikuti alur-alur lapisan batuan dalam bumi hingga tiba pada titik lokasi sumber air berada.

Sistem ini berkontribusi menuju keseimbangan air atau water balance dan menjadi cadangan air tanah untuk masa depan.
Program pendampingan dan pemberdayaan petani kopi dikerjasamakan dengan sebuah lembaga pengembangan bisnis dan masyarakat; Niru Daya, dengan melibatkan lebih dari 120 petani yang tersebar di Jempanang (Bali), Wonosobo (Jawa Tengah), Pandaan (Jawa Timur), Tanggamus (Lampung), Cupunagara (Jawa Barat), dan Solok (Sumatera Barat). Para petani menjadi kunci keberhasilan pelaksanaan kegiatan ini.

Vegetasi di sekitar tanaman kopi, yaitu cabai, daun bawang, dan sayur-sayuran. Setelah melakukan cupping test, ditemukanlah aroma dominasi rempah dengan after taste yang sedikit manis dan segar, menyerupai kayu manis. Maka, taste notes kopi Kayu Aro Solok adalah turmeric, sweet cinnamon, dan woody.

 

Exit mobile version