Ketua PDPAI Pusat Lantik Pengurus PDPAI Bukittinggi Periode 2023-2025

dr Yunita dipercaya kembali sebagai Ketua PDPAI Cabang Bukittinggi Periode 2023-2025. GATOT.

BUKITTINGGI, hantaran.co – Ketua Pengurus Besar Perhimpunan Dokter Peduli AIDS Indonesia (PDPAI) Pusat, Prof.Dr.dr Samsuridjal Djauzi, SpPD, K-AI, melantik Pengurus PDPAI Cabang Bukittinggi Periode 2023-2025 di Grand Rocky Hotel Bukittinggi, Sabtu (6/5).

Adapun pengurus yang dilantik itu yakni Ketua dr.Yunita, SpPD, FINASIM, Wakil Ketua I dr. M.Yunus, SpTHT-KL, dan Wakil Ketua II dr. Desi Malinda, SpPD, Finasim. Sekretaris I dr.Romi Yusardi, SpM, dan Sekretaris II dr. Fajriansyah, SpPD. Bendahara dr. Ratna Juwita. Untuk Bidang Ilmiah, Koordinator dr.Dedi Herman, SpP, FCCP, dan Bidang Pengabdian Masyarakat Koordinator dr. Rahmi Yetti, SpA.

Pelantikan pengurus PDPAI Cabang Bukittinggi Periode 2023-2025, diawali dengan kegiatan seminar sehari HIV/AIDS, yang diselenggarakan oleh PDPAI Bukittinggi bekerjasama dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Bukittinggi. Seminar diikuti oleh tenaga kesehatan, perawat dan mahasiswa.

Ketua Pengurus Besar PDPAI Pusat, Samsuridjal Djauzi, menyampaikan selamat atas pelantikan Pengurus PDPAI Bukittinggi periode 2023-2025. Menurutnya, PDPAI Cabang Bukittinggi termasuk cabang yang aktif dalam melakukan berbagai kegiatan, baik itu kegiatan ilmiah maupun kegiatan pengabdian masyarakat.

Samsuridjal Djauzi juga meapresiasi PDPAI Bukittinggi, karena dokter yang tergabung dalam PDPAI Bukittinggi bukan saja dokter spesialis penyakit dalam, tapi juga ada dokter spesialis penyakit paru, dokter bedah, dokter mata, dan dokter anak. Semuanya berkolaborasi masuk dalam perhimpunan dengan satu tujuan untuk mensukseskan program pemerintah menuju Indonesia bebas HIV/AIDS.

“Selama ini PDPAI Bukittinggi berjalan cukup baik. Semoga kedepan keberadaan PDPAI Bukittinggi dapat lebih bermanfaat lagi bagi masyarakat banyak. Selamat kepada dr Yunita, yang dipercaya kembali sebagai Ketua PDPAI Bukittinggi periode 2023-2025,” ujar Profesor tersebut.

Ketua PDPAI Bukittinggi Yunita mengatakan, PDAI Bukittinggi terbentuk sejak 2012 silam, yang hingga sekarang sudah berjalan kurang lebih selama 11 tahun. Pembentukan PDPAI Cabang Bukittinggi pada 2012 itu, sebagai bentuk keprihatinan atas meningkatnya kasus HIV/AIDS di Bukittinggi dan daerah sekitarnya.

“Awal 2007 saat kita membuka layanan HIV/AIDS di Poliklinik Khusus Serunai RSAM Bukittinggi, kasus HIV/AIDS ini hanya 12-25 kasus, kemudian naik menjadi 100 kasus. Namun sekarang, sudah mencapai seribuan kasus yang tercatat di Poliklinik Khusus Serunai RSAM Bukittinggi. Sedangkan yang rutin mengambil obat lebih dari 300 orang perbulan,” kata Yunita.

Menurut dokter Spesialis Penyakit Dalam tersebut, seribuan kasus HIV yang ditemukan itu berasal dari Bukittinggi dan daerah sekitarnya. Sebab, Poliklinik Khusus Serunai RSAM Bukittinggi menerima rujukan dari rumah sakit dan puskesmas sekitar, seperti dari Agam, Payakumbuh, Padang Panjang, dan Batusngkar.

“PDPAI itu ada dua kelompok tugas pokok dan fungsinya, yakni bidang ilmiah dan bidang pengabdian masyarakat. Dalam menekan kasus HIV/AIDS, PDPAI Bukittinggi telah melakukan se­jum­lah tindakan baik upaya pen­cegahan maupun pengobatan yang dilakukan melalui dua bidang tersebut, termasuk menggelar kegiatan seminar HIV/AIDS sejak 2012 lalu,” ucap Yunita.

Ia juga menyampaikan terima kasih kepada pengurus PDPAI Pusat atas bimbingan dan nasehat yang diberikan selama ini, sehingga keberadaan PDAI Bukittinggi sampai sekarang berjalan dengan baik dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya.

“Kami juga mengajak masyarakat untuk mencegah anggota keluarga dan lingkungan agar menjauhi kegiatan yang dapat menyebabkan HIV AIDS. Karena mencegah itu lebih baik dari pada mengobati,” tutur dr Yunita.

Gatot/hantaran.co

Exit mobile version