PADANG, hantaran.co — PT Bank Pembangunan Daerah (BPD) Sumatera Barat atau Bank Nagari bekerja sama dengan Pemda Tanah Datar dalam hal pengembangan digitalisasi ekonomi daerah.
Nota kesepahaman kerja sama (MoU) ditandatangani oleh Direktur Utama Bank Nagari, Muhamad Irsyad, dan Bupati Tanah Datar, Zuldafri Darma, di Aula Kantor Pusat Bank Nagari Jl. Pemuda 21 Padang, Selasa (26/1/2021).
Bank Nagari juga membuat MoU dengan Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga, Badan Keuangan Daerah, Dinas Pertanian, Dinas Koperindag, Dinas Perhubungan dan Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Alami Tanah Datar.
Salah satu bentuk kerja sama tersebut adalah penyediaan sistem retribusi online atau e-retribusi oleh Bank Nagari untuk membantu memaksimalkan penerimaan retribusi daerah.
“Sistem e-retribusi yang kami rancang sudah mengakomodir transaksi non tunai berbasis Quick Response Code Indonesian Standard atau QRIS yang sudah mendapatkan persetujuan BI pada 5 Februari 2020 lalu,” kata Muhamad Irsyad.
Ia mengatakan, sejak diluncurkan hingga saat ini QRIS Bank Nagari sudah bekerja sama dengan 6.736 merchant dan 7.003 outlet di Sumbar dengan109.524 transaksi dan nominal transaksi sebanyak Rp13,99 miliar.
Muhamad Irsyad mengatakan, pandemi Covid-19 telah membuat perubahan yang signifikan terhadap sendi kehidupan masyarakat, termasuk dalam hal transaksi keuangan.
“Masyarakat saat ini lebih aware terhadap penggunaan fasilitas teknologi perbankan seperti Nagari Mobile Banking, Nagari Cash Management, Nagari SMS Banking, Nagari SMS Notification, Nagari Autodebet, yang kami beri nama N DIGI,” kata Irsyad.
Menurutnya frekuensi transaksi digital banking Bank Nagari sejak awal pandemi Maret hingga Desember 2020, meningkat signifikan sebesar 99.91 % YoY. Nominal transaksi mengalami hal yang serupa naik 38,35% YoY.
Menurut Irsyad, masyarakat sudah mulai beralih memanfaatkan teknologi digital sehingga bank juga harus mengikuti perkembangan teknologi sesuai kebutuhan nasabah, masyarakat dan pemerintah.
Di sisi lain, pemda juga dituntut untuk dapat melayani masyarakat dengan cepat, efektif dan efisien. Proses tersebut bisa dilakukan salah satunya dengan memanfaatkan teknologi sebagai platform untuk melayani masyarakat secara umum.
“Kerja sama ini juga perwujudan Program Transformasi BPD yang dicanangkan Presiden Joko Widodo, untuk menciptakan BPD sebagai bank yang berdaya saing tinggi, serta berkontribusi signifikan bagi perekonomian daerah,” ucapnya.
Dikatakan Muhamad Irsyad, sekaitan peran sebagai agent of regional development tersebut, Bank Nagari terus mengembangkan Digitalisasi layanan Pemda.
Dalam kaitan ini, Bank Nagari bekerja sama dengan pemda se-Sumbar telah melakukan digitalisasi atau elektronifikasi pengelolaan keuangan daerah, baik sisi pengeluaran maupun sisi penerimaan daerah.
Di sisi pengeluaran, Bank Nagari telah mengimplementasikan aplikasi SP2D Online pada pemda se-Sumbar.
Sedangkan dari sisi penerimaan, Bank Nagari juga telah mengimplementasikan layanan Cash Management System (CMS), e-retribusi, host to host PBB, pajak daerah online dan samsat online di kabupaten/kota se-Sumbar.
“Pelaksanaan digitalisasi layanan pemda tersebut, telah terbukti mampu memberikan kemudahan bagi masyarakat dan meningkatkan akuntabilitas pemda, serta meningkatkan optimalisasi penerimaan daerah,” ujarnya lagi.
Ditambahkannya pada tahun 2021 ini Kemendagri akan menerapkan Sistem Informasi Pemerintah Daerah (SIPD) sebuah sistem yang digunakan oleh pemerintah daerah dalam mengelola transaksi keuangannya yang terintegrasi dengan Kemendagri dan BPD sebagai bank pemegang kas daerah.
“Alhamdullilah, Bank Nagari mendapat kepercayaan dan ditunjuk menjadi salah satu dari 7 BPD sebagai piloting dan dinilai siap oleh Kemendagri untuk dilakukan proses integrasi,” katanya.
Ia mengatakan, Bank Nagari selalu berkomitmen untuk berperan serta dalam meningkatkan pelayanan kepada nasabah, masyarakat dan pemerintah, demi tujuan ikut mendorong pertumbuhan pembangunan di Sumbar. (*)
Afrianita/hantaran.co