Jokowi Minta Kawal Investasi, Gubernur Sumbar Dukung Penuh Pengembangan Pariwisata di Singkarak

gubernur sumbar dukung pariwisata singkarak

Pertemuan Bupati Solok Epyardi Asda dengan Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah di kediaman bupati di Singkarak, Kabupaten Solok.

SOLOK, hantaran.co—Sinergitas Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Solok dengan Pemprov Sumbar kian erat. Kolaborasi kepala daerah yakni Bupati Solok Epyardi Asda dengan Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharulah ini diharapkan dapat mendorong percepatan program unggulan pemerintah.

Hal ini mengemuka saat pertemuan Mahyeldi atau yang disapa buya dikediaman Epyardi atau yang biasa disapa kapten di Singkarak, pada Minggu (5/12) malam.

Kunjungan buya tersebut setelah menghadiri kegiatan di Nagari Sulit Air. Kedua pemimpin terlihat santai dalam pertemuan, bahkan sesekali tertawa lepas.

Dalam suasana penuh kekeluargaan itu, banyak hal yang dibahas untuk kepentingan masyarakat, salah satunya bidang pertanian dan pariwisata.

Terkait pariwisata, seperti yang ditegaskan Presiden RI Joko Widodo, Epyardi Asda siap mendorong sektor pariwisata di Kabupaten Solok.

Sebagai bupati ia mempunyai tanggung jawab besar untuk memajukan daerahnya. Terlebih Kabupaten Solok sudah masuk peringkat 1 Geopark Singkarak-Danau Kembar Daya Tarik Wisata Unggul Sumbar.

Epyardi yang didampingi Pj Sekda Kabupaten Solok, Medison, Kepala Dinas DPM PTSP Kennedy Hamzah. Kadis Kominfo Deni Prihatni, Kadis Budaya dan Pariwisata Nasripul Romika, Kadis Perikanan dan Ketahanan Pangan Admaizon, dan anggota DPRD Nazar Bakri menyampaikan progres yang telah dilakukan Pemkab Solok.

Salah satu yang menjadi perhatian Pemkab Solok adalah mulai tertariknya investor masuk ke kabupaten penghasil beras tersebut.

Investasi itu masuk ke Nagari Singkarak tepatnya pembangunan objek wisata di tepian Danau Singkarak.

Buya Mahyeldi ikut mendorong Pemkab Solok terutama kebijakan Bupati Epyardi Asda yang membuka kran untuk investasi.

Dukungan penuh itu bukan tanpa sebab, Kabupaten Solok sudah dikenal memili potensi besar di bidang kepariwisataan, khususnya di kawasan Danau Kembar (Danau Diatas dan danau Dibawah) dan di kawasan Danau Singkarak sebagai kawasan wisata premium.

Bahkan kata Mahyeldi,  Pemprov Sumbar lagi dalam proses pengusulan Sumatera Barat menjadi geopark wisata ke pemerintahan Pusat.

“Adanya pengembangan pariwisata, diharapkan akan meningkatkan, serta akan menambah banyak pengunjung yang datang ke Kabupaten Solok, sehingga akan berbanding lurus dengan akan berbangkitnya perekonomian masyarakat. Dimana UMKM akan cepat menggeliat, perputaran uang otomatis juga akan bertambah,”ucap Mahyeldi.

Pertemuan Bupati Solok Epyardi Asda dengan Gubernur Sumbar Mahyeldi Asharullah

Terkait investasi yang masuk untuk pembangunan di tepian Danau Singkarak, Buya Mahyeldi mendukung selama tidak melanggar aturan yang ada.

Karena menurutnya untuk sesuatu yang baru itu memang akan memiliki tantangan. Tetapi setelah selesai dan manfaatnya bisa dirasakan oleh masyarakat, maka semua orang nantinya juga akan memahami dan mengerti apa pentingnya pariwisata dikembangkan.

Bahkan Mahyeldi menceritakan kisahnya saat menjadi Wali Kota Padang dalam menata Pantai Padang.

Diungkapnya, banyaknya hambatan dan halangan saat ia menata dan membangun kawasan Muaro Padang menjadi kawasan lebih bersih dan rapi. Dan kini terbukti kawasan tersebut dijadikan tempat yang nyaman berwisata dengan keluarga.

“Solok agar terus mendukung upaya investasi di bidang kepariwisataan, sebagaimana juga diamanatkan oleh Presiden RI Joko Widodo. Karena jika hanya berharap pembangunan dan PAD berasal dari APBD saja, maka mustahil daerah ini akan cepat terbangun. Karena pembangunan dari APBD pengaruhnya cuma 15%, sedangkan selebihnya bidang investasilah yang diharapkan bisa mendorong penuh pembangunan,”kata buya.

Di bidang pertanian, Buya Mahyeldi dan Epyardi juga sepakat agar Kabupaten Solok kembali jaya dan bangkit. Tentunya perlu dukungan antara Pemkab dan Provinsi sebagai perpanjangan tangan pemerintan pusat.

Seperti diketahui, program pembangunan di bidang pertanian sudah menujukkan perkembangan yang cukup signifikan. Terutana setelah datangnya ekskavator.

Lahan yang dulunya tidak produktif kini mulai digarap. Jalan tani mulai dibuka. Benih padi unggulan dari varietas Cisokan dan Anak Daro mulai ditanam.

Sebelumnya, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) meminta Polri mengawal investasi di Indonesia hingga bisa menetas dan direalisasikan. Karena motor penggerak pertumbuhan ekonomi nasional adalah investasi, bukan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang hanya berkontribusi sebesar 15 persen

Hal tersebut ini disampaikan Jokowi saat memberikan pengarahan kepada Kepala Kesatuan Wilayah (Kasatwil) Tahun 2021 di Candi Ballroom, Hotel The Apurva Kempinski, Kabupaten Badung, Provinsi Bali, Jumat (03/12).

“Supaya tahu, APBN itu hanya mempengaruhi kurang lebih 18 sampai 15 persen dari pertumbuhan ekonomi yang kita miliki. Jangan keliru. Artinya apa? 85 persen perputaran uang, pertumbuhan ekonomi itu ada di swasta dan BUMN. Jadi kalau ada yang ganggu-ganggu di daerah urusan investasi, kawal dan dampingi agar setiap investasi betul-betul bisa direalisasikan karena kunci penggerak ekonomi kita ada di situ,” ujar Presiden.

Lebih lanjut Presiden menjelaskan bahwa sekarang ini investasi tidak hanya di Jawa, tetapi juga di luar Jawa. Menurutnya, investasi di luar Jawa justru kini lebih banyak, yakni sekitar 51,7 persen, dibandingkan Jawa yang berkontribusi sekitar 48 persen.

“Investasi yang sudah ada, investasi yang baru berproses, maupun investasi yang baru datang, jaga. Saya sudah titip juga ke Kapolri, kapolda yang tidak bisa menjaga diperingatkan, sulit tidak bisa mengawal, tidak bisa menyelesaikan yang berkaitan dengan agenda besar negara kita, maaf saya keras, ngomong keras, tidak bisa, diganti,” tegasnya.

(Dafit/Hantaran.co)

 

Exit mobile version