SOLOK, Hantaran.co—Bakal Pasangan Calon (Bapaslon) Bupati dan Wakil Bupati Solok, Iriadi dt Tumanggung-Agus Syahdeman yang “gugur” karena Tidak Memenuhi Syarat (TMS) dalam Pilkada Kabupaten Solok melakukan “perlawanan”. Pasangan yang diusung tiga partai ini yakni PDIP, Hanura dan Demokrat ini merasa dizalimi dan siap menempuh jalur yang diatur secara konstitusional.
“Sejak Bapaslon kami dinyatakan TMS kami tidak menerima dan melakukan hak sebagai seorang warga negara, kami ajukan kepada Bawaslu sesuai aturan yang berlaku. Tapi sebelumnya kami juga sudah melakukan upaya persuasif,” ucap Agus Syahdeman yang juga Ketua DPC Demokrat Kabupaten Solok tersebut.
Ia menyampaikan, masih ada waktu untuk Bapaslon Iriadi-Agus untuk melakukan perlawanan, karena menurutnya sebelum surat suara dicetak masih ada upaya melakukan gugatan.
“Jadi pasca di TMS kan kami langung melakukan mediasi dengan IDI dan KPU. Tapi karena tidak adanya kesepakatan makanya kami lakukan jalur hukum Bawaslu. Waktu yang diberikan secara undang-undang, selagi KPU belum mencetak surat suara proses untuk kami tetap dijalankan. Nantinya akan langsung nomor 4,”kata Agus atau disapa Uncu.
Tak hanta upaya ke Bawaslu, Iriadi dan Agus juga akan melakukan perlawanan hingga ke MA.
“Jika tidak bisa di Bawaslu kami akan ke PTUN jika pun gagal kami akan ke MA hingga ada putusan tetap. Yang jelas kami lakukan untuk menang,” tutur Agus.
Sementara itu, untuk memastikan kondisi kesehatannya,bakal calon bupati Iriadi kembali melakukan general checkup di dua rumah sakit.
“Dua kali general checkup saya lakukan, dan itu pakai biaya sendiri. Pertama di Rumah Sakit Jantung Jakarta, lalu di SPH Semen Padang. Hasilnya tidak ada masalah, malah normal,” ujar Iriadi.
Bahkan Iriadi juga membantah isu yang mengatakan jantungnya terpasang alat pemacu atau ring.
“Isu yang mengatakan saya pakai ring jantung itu tidak benar,”kata Iriadi.
(Rivo/Hantaran.co)