Ini Tanggapan Warga Kota Padang dengan Hadirnya Mesin ADM di Disdukcapil

Mesin ADM

Wakil Wali Kota Padang, Hendri Septa, saat memperlihatkan kemampuan mesin ADM yang dimiliki Disdukcapil Kota Padang. IST

PADANG, hantaran.co — Sebagian warga Kota Padang mengaku sangat terbantu dengan kehadiran mesin Anjungan Dukcapil Mandiri (ADM) dalam memproses dan mencetak dokumen administrasi kependudukan (Adminduk). Sejak diluncurkan pada Rabu (3/2/2021) lalu, satu unit mesin ADM itu saat ini masih ditempatkan di kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kota Padang untuk dilakukan pengawasan.

Salah seorang warga Kota Padang yang merasakan kemudahan dari kehadiran mesin ADM adalah Zakiyatussalihah (21). Warga Kecamatan Padang Utara itu menggunakan mesin ADM untuk mencetak KTP-el. Ia mengaku, dengan hadirnya ADM, pengurusan dokumen-dokumen menjadi lebih mudah dan sederhana.

“Dengan menggunakan mesin ADM, jadi bisa lebih mudah dalam mengurus dokumen kependudukan. Sama seperti ATM. Selain itu, juga mengurangi intensitas tatap muka dengan petugas,” ujarnya sesaat setelah mencetak KTP-el lewat mesin ADM, Rabu (10/2/2021).

Ia menambahkan, pencetakan dokumen secara mandiri dengan menggunakan mesin terkesan lebih modern. “Tinggal memindai QR Code yang sudah dikirim lewat email, dokumen sudah bisa dicetak sendiri dalam waktu dua menit,” tuturnya.

Sementara, Revan (17), seorang warga Padang Selatan yang baru pertama kali melakukan pengurusan dokumen kependudukan juga merasakan kemudahan. Pencetakan melalui mesin ADM, kata Revan, dapat menghemat waktu karena tidak perlu mengantre.

“Usia saya baru 17 tahun, dan ini perdana mengurus KTP-el. Sehari sebelumnya, saya sudah melakukan perekaman dan hari ini saya sudah bisa mencetak KTP mandiri di sini,” kata Revan.

Revan berharap ke depan mesin ADM dapat diperbanyak dan layanan pengurusan dokumen lewat sistem dalam jaringan (daring) dapat terus dikembangkan. “Karena sangat memudahkan masyarakat. Mudah-mudahan rencana untuk menyediakan satu unit mesin ADM di tiap kecamatan bisa terwujud,” kata Revan.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Disdukcapil Kota Padang, Edy Hasmi mengatakan bersyukur karena warga Kota Padang menyambut dengan antusias kehadiran mesin ADM. Ke depan, pihaknya akan berupaya agar wacana satu kecamatan satu mesin ADM bisa direalisasikan.

“Satu unit mesin ADM ini akan ditempatkan di kantor Disdukcapil untuk memudahkan masyarakat. Jadi tidak akan dipindah. Nanti, kami berharap pada APBD perubahan, anggaran pengadaan mesin ADM bisa dimasukkan. Kalau tidak, terpaksa menunggu APBD 2022,” kata Edy.

Saat ini, kata Edi, juga sudah disiapkan dua petugas yang ditempatkan di mesin ADM. Selain untuk membantu masyarakat yang kesulitan dalam mengoperasikan mesin ADM, juga sekaligus untuk melakuan pemantauan jika ada kendala pada mesin.

“Sejak mulai aktif satu minggu ini, per hari ada 10 hingga 15 orang yang menggunakan mesin ADM. Mesin masih kami pantau selama dua bulan ke depan untuk dapat mengetahui kelemahan, kondisi, dan cara kerja dari mesin itu sendiri,” kata Edi.

Sebelumnya, saat peluncuran mesin ADM, Wakil Wali Kota Padang, Hendri Septa mengatakan, mesin ADM merupakan wujud dari inovasi yang dilakukan Disdukcapil Kota Padang. Sehingga, masyarakat tidak perlu lagi berdesak-desakkan di kantor Disdukcapil untuk mengurus dokumen kependudukan. Melalui mesin ADM, masyarakat hanya butuh waktu dua menit untuk mencetak dokumen yang diperlukan.

“Kami secara resmi meluncurkan mesin ADM untuk memudahkan masyarakat. Saya juga sudah mencoba sendiri tadi. Hanya perlu dua menit untuk mencetak dokumen kependudukan. Inovasi ini perlu diapresiasi. Hal ini menunjukkan bahwa Disdukcapil sudah berbenah,” kata Hendri, Rabu (3/2) lalu.

Selain itu, kata Hendri, Disdukcapil Padang juga telah memaksimalkan layanan secara daring. Sehingga, saat pandemi Covid-19 tidak ada lagi kerumunan masyarakat di kantor Disdukcapil Kota Padang.

“Kami berupaya agar ada satu unit mesin ADM di 11 Kecamatan di Kota Padang. Kami akan berkoordinasi dengan seluruh pihak, termasuk dengan DPRD Kota Padang, agar keinginan itu bisa terealisasi dan pengadaan bisa dianggarkan dalam APBD,” kata Hendri.

Hendri mengatakan, kehadiran mesin ADM ini juga membuat pengurusan dokumen kependudukan tak lagi berbelit-belit. “Dengan inovasi ini, kami juga berupaya mengurangi ‘budaya amplop’. Biasanya, sedikit-dikit amplop. Dengan adanya digitalisasi ini, kami bisa mengurangi ‘budaya amplop’ atau penggunaan jasa calo,” katanya. (*)

Riga/hantaran.co

Exit mobile version