Ini Penjelasan Dinas ESDM Sumbar tentang Semburan Air dan Gas di Pesisir Selatan

Polsek Ranah Pesisir langsung membatasi area semburan air bercampur gas dengan garis polisi di KampungAmpalu, Nagari Sungai Tunu, Kecamatan Ranah Pesisir, Kabupaten Pesisir Selatan, Senin (24/8/2020). OKIS

PADANG, hantara.co — Sekaitan dengan semburan air bercampur gas yang terjadi di Kampung Ampalu, Nagari Sungai Tunu, Kecamatan Ranah Pesisir, Kabupaten Pesisir Selatan, Dinas Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Sumbar angkat bicara.

Kepala Dinas ESDM Sumbar, Herry Martinus, melalui Kepala Seksi (Kasi) Pengusahaan Ar Tanah, Dian Hadiyansyah, mengatakan, itu merupakan fenomena geologi artesis yang biasa terjadi di wilayah Sumatera Barat. Biasanya kondisi itu tak akan berlangsung lama dan akan hilang dengan sendirinya dalam waktu satu atau dua minggu.

“Jadi, warga tak perlu mencemaskan kondisi itu. Meski demikian memang perlu diberi garis batas dari titik semburan minimal 5 meter agar tak terlalu dekat,” katanya kepada hantaran.co Selasa (25/8/2020).

Dijelaskan Dian, munculnya semburan ini kemungkinan disebabkan saat melakukan pengeboran mengenai kantong-kantong gas yang ada di bawah permukaan tanah yang volumenya kecil. Karena memang melihat kondisi di Kampung Dalam itu merupakan rawa dan berada di daerah patahan potensi gas ini memang ada, namun tak dalam jumlah besar.

“Semburan ini kemungkinan juga merupakan air artesis. Dimana air artesis ini semburannya akan tetap muncul walau tanpa pompa. Jadi, masyarakat bisa mempergunakannya. Seperti di Nagari Cubadak Pasaman, yang sudah bertahun-tahun tetap mengalir,” katanya.

Sekaitan dengan potensi gas bumi, dituturkan Dian, kemungkinan itu hanya gas dengan volume kecil. Karena kalau untuk pengeboran dengan potensi gas bumi skala besar itu dengan kedalaman antara 200 – 300 meter dan dengan peralatan yang lengkap.

“Intinya masyarakat tak perlu cemas karena gas itu bersifat swa bakar dan tak beracun. Namun, kami juga telah menyarankan Pemkab Pessel untuk untuk berkoordinasi dengan Badan Geologi, Kemeterian ESDM yang memang memiliki alat deteksi gas yang lengkap untuk bisa memantau kondisi itu,” ujarnya.

Isra/hantaran.co

Exit mobile version