Gagal Panen, Kebutuhan Beras Kota Padang Belum Terpenuhi

solsel produksi padi

Ilustrasi sawah

PADANG, Hantaran.co–Dinas Pertanian Kota Padang, mencatat realisasi panen kotor padi dan palawija selam tahun 2020 hingga bulan November sudah mencapai 73.153 ton. Sementara itu di bulan Desember ini diperkirakan lebih kurang 14 ribu ton gabah kering padi yang akan dipanen.

Kadis Pertanian Kota Padang Syahrial Kamat menjelaskan, menurut data terakhir untuk luas sawah di Kota Padang lebih kurang seluas 5.218 hektar yang berada di sepuluh kecamatan,

“Sementara ini hanya satu kecamatan saja yaitu kecamatan padang barat yang tidak ada sawah dan tidak memproduksi padi, selebihnya ada,” ujar Syahrial, Senin (14/12).

Dikatakannya pada 2020 pihaknya menargetkan lebih kurang sebanyak 90 ribu ton padi. Namun, kebutuhan beras di Kota Padang sendiri kisaran 100 ton untuk satu tahunnya bagi satu juta penduduk, jadi masih memiliki kekurangan untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

Hal ini menurutnya ada kaitan pada November lalu ada daerah (sawah) yang mengalami puso padi atau gagal panen seperti Pauh dan Bungus seluas 32 hektar.

“Kami juga mengalami beberapa kendala yang menyebabkan petani kita gagal panen, rata-rata sawah yang gagal panen tersebut disebabkan oleh hama padi, biasanya wereng coklat. Jadi kami mengusahakan kepada petani untuk memakai benih yang tahan terhadap hama tersebut, agar kedepannya tidak mengalami hal yang serupa,” kata Syahrial.

Untuk meningkatkan produksi tahun depan Dinas Pertanian akan mengupayakan pemupukkan, petani dianjurkan memupuk sesuai dengan takaran, setelah itu kedepannya juga diusahakan lebih mengamati hama lebih awal. Agar bisa dicegah dan produksi padi meningkat, serta penyempurnaan pengaliran air atau perbaikkan irigasi ke sawah-sawah.

“Tidak lupa juga, kami mengupayakan untuk penyempurnaan saat panen nanti, biasa ada sekitar 10 persen hasil padi itu hilang saat panen disebabkan tidak sempurna saat menguraikannya dari batang padi dan lain sebagainya,”

Jauh sebelumnya Syahrial mengatakan, untuk hasil berasnya sendiri kualitasnya bagus-bagus, sehingga ketika menjual harganya bisa dikatakan cukup bagus, karena beras kita bisa dikatakan beras kualitas premium.

“Setiap tahun target produksi padi, biasa dinaikkan 5 persen dari hasil sebelumnya, namun untuk daerah kota padang sendiri cendrung turun, karena memang persawahan di kota padang setiap tahunnya ada yang beralih fungsi. Oleh sebab itu terget yang diusahakan naik lima persen dari hasil sebelumnya juga sulit,” ujarnya.

(Fajri/Hantaran.co)

Exit mobile version