Dua Jembatan Bermasalah, Lalu Lintas Padang-Bukittinggi Bakal Makin Runyam

PADANG, hantaran.co — Dua jembatan besar di dua ruas jalan berbeda yang menjadi akses jalur utama Padang-Bukittinggi bermasalah. Pertama, jembatan di Kayu Tanam tengah diperbaiki, sedangkan ruas jalan lainnya via Sicincin-Malalak jembatan di Patamuan kini dipasang police line kena tergerus air sungai.

Dari catatan hantaran.co, jembatan yang membentang di Kayu Tanam sejak 22 Januari 2021 mulai ditutup karena ada pergantian jembatan. Karenanya, jalur ini dilayani dengan dua jembatan darurat di kiri dan kanan. Namun, jika saat volume lalu lintas sedang tinggi, terutama saat hari libur, jalur ini sangat memacetkan. Bahkan terkesan stag tak bergerak, baik dari arah Bukittinggi maupun dari arah Padang.

“Akhir pekan lalu, saya kembali ke Padang dari Bukittinggi. Macetnya luar biasa. Saya tertahan hingga dekat Malibau Anai.Butuh waktu hingga 3 jam untuk bisa sampai ke pangkal jembatan. Ketika saya melintas, dari arah sebaliknya, kendaraan yang datang dari arah Padang menuju Bukittiggi sudah tertahan di dekat Kiambang. Inikan luar biasa. Banyak pengendara yang tidak tertib,”kata seorang pengguna jalan, Ardiyan.

Mestinya, kata pria yang berprofesi sebagai pengacara itu, ada petugas di sana, baik yang dari arah Bukittingi maupun yang dari arah Padang. Menurutnya, hal ini masih diperlukan karena memang pengguna jalan sebagian banyak tak patuh dan nekad melawan arus.

“Petugasnya kan bisa saja polisi, petugas Dishub, Pol PP hingga, tentara. Terserahlah. Tolong gerakkan mereka. Sebagai contoh, saat ruas jalan Solok-Padang di kawasan Sitinjau Lauik direbah, ada petugas di sana dan jalurnya aman karena pengguna diawasi,”katanya.

Ditutup

Kondisi ini tampaknya makin runyam dengan ditutupnya akses Padang-Bukittinggi via ruas Sicincin-Malalak karena jembatan di Nagari Tandikek ditutup total. Hal ini lantaran terkikisnya badan Jembatan Batang Sani Tandikek akibat aliran arus sungai.

Masyarakat setempat melaporkan peristiwa ini terjadi ketika cuaca hujan deras yang melanda sebagai wilayah Sumatra Barat (Sumbar), termasuk kawasan itu pada Selasa (16/3/2021) sore.

Hal ini direspon anggota DPRD Sumbar, Nurnas. Ia mengaku telah memperingatkan pihak terkait atas kondisi jembatan hingga dua kali sebelumnya. Ia meminta di sekitar bawah jembatan dibangun pengamanan kelaikan jembatan Batang Sani terbukti. Akhirnya, apa yang ia khawatirkan terjadi. Air yang deras mengikis bibir badan jalan jembatan Batang Sani.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Agam, Budi Mulia kepada media menginfokan dengan terkikisnya berdampak terhadap pondasi jembatan. Sehingga jika arus lalu lintas tetap dibuka akan membahayakan pengendara.“Ini sudah sejak kemarin. Jadi aliran arus sungai besar menggerus pondasi jembatan,” jelasnya.

Untuk saat ini, Jembatan ditutup terutama terhadap Kendaraan Roda 6 (enam) dan Roda 4(empat) serta Kendaraan besar lainnya. Sementara untuk Kendaraan Roda 2 (dua) dan Kendaraan Pribadi masih bisa jalan menggunakan Jalur alternatif Jalan Kampung dan sebagian Jembatan Batang Sani telah dipasang garis Police Line oleh Personil Polsek VII Koto Sungai Sariak.

Nurnas meminta pihak pemerintah untuk segera meresponnya dan mengambil tindakan sesegera mungkin. (*)

Exit mobile version