Dua Bulan, 100 Pohon Tumbang di Kota Padang

Petugas BPBD Kota Padang sedang mengevakuasi pohon tumbang di Jalan Raya Padang-Solok tepatnya sebelum gerbang perbatasan Padang-Solok, Selasa (3/11). Pohon tersebut tumbang dikarenakan hujan deras dan angin kencang. IST

PADANG, hantaran.co — Selama musim hujan bulan September hingga Oktober 2020 di Kota Padang, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Padang mencatat 100-an pohon tumbang akibat hujan deras disertai angin kencang.

“Kejadian pohon tumbang masih berpotensi terjadi selama musim hujan berlangsung. Untuk itu warga diminta waspada,” ujar Kabid Kedaruratan dan Logisti BPBD Kota Padang, Sutan Hendra, saat dihubungi Haluan melalui telepon genggam Rabu (4/11/2020).

Dijelaskannya, imbas dari pohon tumbang tersebut ada yang menutup akses jalan dan ada juga yang menimpa bangunan rumah serta menimpa kabel listrik. “Beruntung pohon tumbang tidak sampai menimbulkan korban jiwa,” sebutnya.

Menurut Sutan Hendra, pohon tumbang itu dikarenakan cuaca yang ekstrim. Kemudian ada pelapukan dan tanah yang tidak bisa menahan berat dari pohon itu sendiri.

Sultan Hendra mengatakan, kemaren Selasa (3/11/2020) sebanyak tujuh pohon tumbang akibat hujan deras dan angin kencang di Kota Padang.

Dari jumlah itu, tiga batang pohon tumbang menghambat akses jalan dan menimpa kabel di Jalan Samudera, Kelurahan Olo, Kecamatan Padang Barat. Satu pohon tumbang di Jalan Raya Padang painan.

Kemudian, tiga pohon yang tumbang lainnya menghambat akses jalan. Diantaranya di depan SMA Donbosco, Kecamatan Padang Barat, di Bukit Putus, Kecamatan Padang Selatan, dan Jalan Raya Padang-Solok tepatnya sebelum gerbang perbatasan Padang-Solok.

“Jadi, pohon yang tumbang ada pohon baru, pohon dadok, pohon sikalabuak, pohon kelapa dan pohon paleh-paleh. Sedangkan untuk panjang dari 8 meter sampai 25 meter, dan berdiameter dari 30 sampai 60 cm,” jelas Sutan.

Menanggapi hal tersebut, Kepala DLH Kota Padang, Mairizon, mengatakan, banyaknya pohon tumbang di Kota Padang dikerenakan faktor cuaca yang ekstrim. Kemudian, faktor dari tanaman itu sendiri, dan faktor manusia.

“Faktor manusia seperti masyarakat yang melakukan pengrusakan pada pangkal pohon, masyarakat yang melakukan pembakaran di pangkal pohon, dan kegiatan konstruksi yang merusak akar pohon itu sendiri,” katanya.

Selanjutnya, kalau akar pohon sudah terpotong akan terjadi pembusukan dan menyebabkan rusaknya akar pohon secara keseluruhan. Hal itu yang mengakibatkan banyaknya pohon tumbang di Kota Padang.

Mairizon mengatakan, pohon yang ada di Kota Padang beragam ada yang masih muda usia lima tahunan, bahkan ratusan tahun usianya. Untuk itu kata Mairizon, langkah yang diambil DLH yaitu dengan melakukan pemangkasan secara rutin karena dahan tanaman itu terlalu lebar dengan umur yang sudah tua dan cuaca ekstrim itu beresiko terhadap tumbangnya pohon. (*)

Fardi/hantaran.co

Exit mobile version