Dr. Apt. Adriani Susanty Dalami Khasiat Tumbuhan Tampa Badak untuk Obat Antikanker

Adriani Susanty usai merengkuh gelar doktor dari Program Studi (Prodi) Pascasarjana S3 Biomedik Fakultas Kedokteran Universitas Andalas (FK Unand), setelah berhasil memaparkan disertasinya yang berjudul “Induksi Apoptosis Senyawa Vobtusine dari Voacanga foetida Melalui Jalur Aktivasi Caspase pada Human HL-60 Leukemia Cell Line” dalam sidang ujian terbuka promosi doktor di Aula FK Unand, Senin (26/10/2020) Ishaq.

PADANG, hantaran.co — Tumbuhan Tampa Badak atau Voacanga foetida yang merupakan tumbuhan asli Indonesia, menjadi harapan baru dalam penanganan kanker di tahap pencegahan dan tahap pengobatan. Dr. Apt. Adriani Susanty, M. Farm telah melalui serangkaian penelitian untuk memastikan khasiat tumbuhan yang cukup banyak ditemui di daerah Padang Panjang, Sumatera Barat tersebut.

Hal itu disampaikan Adriani Susanty usai merengkuh gelar doktor dari Program Studi (Prodi) Pascasarjana S3 Biomedik Fakultas Kedokteran Universitas Andalas (FK Unand), setelah berhasil memaparkan disertasinya yang berjudul “Induksi Apoptosis Senyawa Vobtusine dari Voacanga foetida Melalui Jalur Aktivasi Caspase pada Human HL-60 Leukemia Cell Line” dalam sidang ujian terbuka promosi doktor di Aula FK Unand, Senin (26/10/2020).

“Obat ini adalah jenis obat kanker baru yang dapat membunuh sel kanker, terutama kanker darah. Dari penelitian ini, pengujian saya telah sampai tahap molekuler sehingga telah diketahui mekanisme kerja obat ini dalam membunuh sel kanker,” kata Dr. Adriani.

Dr. Adriani sendiri telah memilik paten terhadap tumbuhan Tampa Badak, berupa sediaan teh yang diolaj dari dauh Tampa Badak. Ke depan, ia berencana memproduksi teh tersebut secara masif sehingga bisa digunakan oleh masyarakat sebagai pencegahan dan pengobatan antikanker.

“Pengujian di jalur induksi apotoksis sudah selesai, nanti saya akan lanjut ke uji klinisnya. Tentu saja saya berharap agar pemerintah dan pihak terkait dapat mendukung penemuan ini untuk menekan kejadian kanker dan angka kematian akibat kanker,” tutupnya.

Sementara itu dalam sambutannya, Dekan FK Unand Dr. dr. Rika Susanti, SpF menyebutkan bahwa Dr. Adriani merupakan lulusan ke-131 dari Prodi Pascasarjana S3 Biomedik FK Unand. Ia berharap, agar kelanjutan dari penelitian dapat tersebut dikembangkan sehingga kemudian bisa dimanfaatkam langsung masyarakat, terutama para pasien kanker.

Ikut hadir dalam sidang terbuka promosi doktor tersebut secara langsung dan virtual, Rektor Unand Prof. Dr. Yuliandri, SH, MH, Promotor disertasi Prof. Dr. Dachriyanus, Apt; Prof. Dr. dr. Yanwirasti, (PA) K selaku Kopromotor 1; Prof. Dr. Fatma Sri Wahyuni, MS, Apt selaku Kopromotor 2; dan Prof. dr. Nur Indrawati Lipoeto, M.Sc, Ph.D, Sp.GK selaku Kaprodi S3 Biomedik dan Ketua Sidang.

Ada pun di jajaran penguji, hadir para guru besar dan ahli seperti, Dr. M. Husni Mukhtar, MS, DEA, Apt; Prof. Dr. Arni Amir, MS; Dr. Gusti Revilla, M.Kes; Dr. dr. Rosfita Rasyid, M. Kes; dan Prof. Dr. M. Taher selaku penguji undangan dari The International Islamic University Malaysia (IIUM). (*)

Ishaq/hantaran.co

Exit mobile version