PADANG, hantaran.co- Kepala Stasiun Meteorologi Minangkabau- Padang Pariaman, Sakimin mengatakan, cuaca ekstrem di Sumbar diperkirakan masih akan terjadi hingga April 2021.
“Dari pengamatan dan analisa Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) sampai saat ini di wilayah Sumbar masih dalam periode musim penghujan jadi potensi cuaca ekstrem masih ada dan diperkirakan masih berlangsung sampai dengan April 2021,” kata Sakimin kepada Hantaran.co, Kamis (25/3).
Ia mengimbau, bagi masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem dan mempercayai informasi hanya dari BMKG.
“Kepada masyarakat agar tetap waspada akan potensi hujan yang tiba-tiba sangat lebat disertai angin kencang dan petir, karena ini masih musim penghujan. Apabila kondisi tersebut terjadi segera cari tempat berlindung untuk menghindari hal-hal yamg tidak diinginkan,” ucapnya.
Menyikapi potensi cuaca ekstrem, Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Sumbar, Rumainur mengatakan saat ini masyarakat perlu berhati-hati ketika melewati sejumlah titik rawan bencana di Sumbar.
“Sejumlah titik itu antara lain jalan menuju ke Pesisir Selatan, Solok, Solok Selatan, sekitaran Kab. Agam dan jalan menuju Pasaman,” ucapnya.
Ia menambahkan, masyarakat yang melakukan perjalanan perlu lebih berhati-hati terlebih di lokasi-lokasi rawan itu. Jika tidak terlalu mendesak ia menyebut agar masyarakat tetap di rumah saja.
“2 hari yang lalu sempat viaral kondisi hujan lebat menyebabkan jalan di Sitinjau cukup berbahaya untuk dilewati. BPBD tetap mengingatkan untuk masyarakat yang melakukan perjalanan jauh dalam lokasi-lokasi yang rawan itu agar lebih berhati-hati, kalau tidak mendesak lebih baik tidak usah dipaksakan,” ujarnya.
Selain itu, bagi pekerja dan pelaku ekonomi yang bertugas di luar ruangan seperti petani dan nelayan Ia juga mengimbau agar tidak memaksakan bekerja saat terjadi cuaca ekstrem seperti hujan deras disertai petir.
“Saat hujan berpetir bagu petani misalnya berhentilah dulu ke sawah, karena resikonya lebih besar, dan berteduhlah ditempat-tempat yang aman,” tuturnya.
Menurut Rumainur, BPBD Sumbar juga sudah berupaya melakukan langkah antisipatif dalam mminimalisir resiko yang ditimbulkan dari cuaca ekstrim.
“Kami terus menginformasikan untuk waspada akan situasi bencana, melalui BMKG, juga sudah disampaikan prakiraan cuaca selama 3 hari kedepan sehingga maasyarakat bisa lebih bersiap. Selain itu saat terjadi bencana, BPBD juga selalu siap sedia turun ke lapangan terlebih saat situasi banjir dan longsor yang menjadi kasus bencana terbanyak selama awal 2021 hingga saat ini,” ucapnya.
(Yesi/Hantaran.co)