Biro Ortala Kemenag RI Lakukan Pendampingan PMP ZI Kemenag Pessel dan MAN 2

PESSEL, hantaran.co – Biro Organisasi dan Tata Laksana (Ortala) Sekretariat Jenderal Kementerian Agama RI melakukan pendampingan Penilaian Mandiri Pembangunan Zona Integritas (PMP ZI) menuju WBK/WBBM pada Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pesisir Selatan dan MAN 2 Pessel, Selasa (6/12/2022).

Pendampingan PMP ZI tahun 2022 ini akan berlangsung selama 3 hari kedepan, mulai tanggal 6 sampai 8 Desember 2022, di MAN 2 dan Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pesisir Selatan.

Tim pendampingan diketuai oleh Muhammad Su’bi, Analis SDM Aparatur Ahli Muda pada Subbagian Fasilitasi Reformasi Birokrasi Bagian Fasilitasi Reformasi Birokrasi dan Pelaporan Biro Organisasi dan Tata Laksana Sekretariat Jenderal Kementerian Agama RI.

Tampak hadir pada pendampingan PMP ZI tersebut Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pesisir Selatan, Abrar Munanda, Kasubbag TU, Yossef Yuda, Kepala MAN 2 Pesisir Selatan, Ahmad Asdi, dan seluruh tim pokja masing-masing area dari kedua satker.

Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pesisir Selatan, Abrar Munanda dalam sambutannya, menyampaikan terima kasih kepada Biro Ortala Kemenag RI yang melakukan pendampingan pembangunan ZI, di Kabupaten Pesisir Selatan.

“Kami berharap dalam pendampingan ini arahan dan motivasi yang lebih baik terhadap kesiapan dan kerja Kemenag Kabupaten Pesisir Selatan dalam mempersiapkan diri untuk dinilai oleh Kemenpan RB dalam menuju WBK di Tahun 2022 ini,” kata Abrar Munanda.

Abrar Munanda juga mengajak seluruh tim pokja, baik yang dari Kemenag dan MAN Pessel untuk terus berjuang dalam mengoptimalkan eviden demi mewujudkan integritas dan mencapai level WBK.

“Ibarat bermain bola, jangan sampai bola itu mati di kita, ketika ada kendala mari diskusi bersama untuk mencari solusinya,” ujarnya.

Sementara itu, Muhammad Su’bi mengawali sambutannya menyampaikan bahwa ZI adalah sebuah perjuangan. Untuk mencapai itu semua, dasarnya adalah akuntabilitas kinerja, sadar terhadap kinerja, memahami definisi kinerja, dan dibuktikan dengan hasil survei dari masyarakat.

“Kita sebagai abdi negara, sabagai ASN berkewajiban untuk melayani dan menyampaikan sesuatu yang menjadi hak nya masyarakat. Selain itu hubungan dengan para pengguna layanan juga harus dijaga,” ucap Muhammad Su’bi.

Su’bi menyebut, untuk membangun Zona Integritas menuju WBK tidaklah semudah membalikkan telapak tangan, melainkan butuh kerja keras dan semangat yang kuat serta adanya tim yang solid.

“Namun ketika semua sudah diniatkan dengan hati yang ikhlas, dan dengan izin Allah maka perubahan itu akan dapat diraih,” tuturnya.

Pada tahun ini, Tim Penilai Internal melakukan penilaian terhadap 84 satuan kerja yang diusulkan Unit Eselon I Kementerian Agama, sesuai kuota yang diberikan oleh Kemenpan RB telah terseleksi sebanyak 15 satker, 11 satker diusulkan untuk predikat WBK dan 4 satker untuk memperoleh predikat WBBM.

hantaran/*

Exit mobile version