BALI, hantaran.co—Bupati Solok Epyardi Asda bersama Ketua TP-PKK Emiko Epyardi Asda dan rombongan dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Solok menghadiri undangan silaturahmi dengan Ikatan Keluarga Perantau Muaro Paneh (IKPM) di sekretariat DPW IKPM di Golden Buffalo, Bali pada Kamis (25/3). Dalam pertemuan tersebut, terjalin komunikasi terkait informasi pembangunan di Nagari Muaro Paneh.
Epyardi Asda mengatakan, suatu kebanggan baginya merajut silaturahmi dengan para perantau. Karena baginya membangun kamung halaman tidak hanya peran pemerintah daerah tapi seluruh lapisan termasuk para perantau.
Dijelaskan Epyardi Asda, di masa kepemimpinannya, ia menerapkan anggaran berbasis kebutuhan masyarakat. Untuk Nagari Muaro Paneh,berdasarkan hasil Rakorbang, ia menganggarkan dana senilai Rp6 miliar lebih untuk pembangunan.
“Jadi selama saya menjabat, sistem anggaran ini berbasis kebutuhan masyarakat. Tidak ada lagi di zaman saya ini anggaran berbasis kebutuhan pejabat, apalagi istilahnya “naik di jalan”. Khusus untuk Nagari Muaro Paneh ini saya sudah anggarkan Rp6 miliar lebih,”ucap Epyardi
Ia menyampaikan, dari hasil Rakorbang ada beberapa pembangunan yang dilakukan di Nagari Muaro Paneh seperti jalan di Muaro Paneh, jembatan Koto Baru-Muaro Paneh, rehab jalan di sejumlah jorong, irigasi IPAL dan renovasi Puskesmas Muaro Paneh.
“Totalnya RP6 miliar lebih. Saya berharap ke depannya ini lebih lagi. Mudah –mudahan dengan berakhirnya pandemi ini ekonomi kita semakin bagus, PAD kita meningkat akan lebih banyak lagi pembanguna yang kami bawa,”ucapnya.
Dalam pertemuan dengan IKPM Bali, Eyardi juga menyumbangkan satu set alat kesenian talempong.
Sekjen IKPM Bali Adrian Toni kepada Harian Haluan (jaringan Hantaran.co) mengatakan, pertemuan dengan Bupati Solok Epyardi Asda bentuk silaturahmi antara ranah dan rantau.
“Beliau datang di sela kunjungan kerjanya ada pertemuan pemerintah di Bali. Dan kami menyambut baik kedatangan bupati di IKPM ini. Karena seperti yang diberitakan, Pak bupati waktu acara di Muaro Paneh menyampaikan soal pembangunan di nagari kami. Dan ini hal yang baik mesti didukung,”tuturnya.
Diungkapkannya, para perantau khususnya di IKPM Bali siap berkolaborasi untuk membangun nagari. Karena menurutnya antara ranah dan rantau saling bersinergi untuk mempercepat pembangunan.
“Kami inshallah siap membantu antara ranah dan rantau demi pembangunan. Seperti kita ketahui Bali adalah pusatnya pariwisata, dan ini mungkin bisa membuat kami berkolaborasi dengan ranah bagaimana pertukaran informasi tentang pariwisata, mempromosikan pariwisata Solok ke mancanegara dan mungkin hal lainnya,”kata Adrian Toni.
Disampaikannya, dalam pertemuan itu, Bupati Solok Epyardi Asda memberikan bantuan berupa satu set talempong untuk IKPM.
Menurutnya, dengan adanya alat kesenian tersebut, dapat memperkenalkan tradisi budaya Solok melalui seni kepada masyarakat di Bali.
“Kami di sini sudah multi etnis, ada orang Minang yang sudah nikah dengan orang Jawa dan lainnya. Nah tentu kami ingin memperkenalkan kesenian kita di Solok. Talempong itu akan kami pakai bersama dengan para perantau di nagari Solok di Bali,”katanya.
Dalam pertemuan itu dihadiri Ketua IKPM Bali Firdaus Mansyur, penasehat IKPM Bali Arneldi, Sekda Kabupaten Solok Medison, Kadis Kesehatan Zulhendri, Kadis PUPR Effia Vivi Fortuna, Kadis Koperindag Ahpi Gusta Tusri, dan Kadispora Zainal Jusmar.
(Dafit/Hantaran.co)