Atasi Kelangkaan Pupuk Subsidi di Indonesia, Berlian Green Andfertile Hadir di Pessel

PESSEL, hantaran.co – Hingga kini masyarakat petani di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat masih mengeluhkan terkait dengan sulitnya mendapatkan pupuk bersubsidi. Padahal kelangkaan ini sudah terjadi sejak lama, dimana ketika masyarakat hendak memasuki tanam padi musim pertama (fase awal) disejumlah daerah.

Seperti halnya di Kecamatan Ranah Pesisir, kebiasaan petani untuk menggunakan pupuk kimia di awal musim tanam menjadikan mereka sangat bergantung dengan ketersediaan pupuk kimia tersebut, terutama pupuk bersubsidi. Kebiasaan itu memaksa petani untuk tetap memupuk sawah mereka dengan apapun resikonya. Akhirnya dengan terpaksa sejumlah petani pun berbondong-bondong membeli pupuk non-subsidi yang harganya bisa mencapai 2 kali lipat. Tentu saja hal ini membuat akumulasi biaya produksi pertanian menjadi meningkat jika dibandingkan dengan hasil panen mereka nantinya.

Menjawab keluhan tersebut, Alburades selaku pemilik CV. Sinar Mutiara Gresik hadir ditengah-tengah masyarakat petani, Kabupaten Pesisir Selatan. Perusahaan yang bergerak di bidang pupuk non-organik ini memberikan solusi terbaik dengan rekayasa produk pembenah tanah majemuk padat yang dikenal dengan nama Berlian Green Andfertile.

Alburades menyebut, pembenah tanah Berlian Green Andfertile adalah pembenah tanah padat yang mengandung unsur hara mikro dibuat melalui rekayasa teknis produksi dan telah diuji efektivitasnya sehingga dapat memenuhi kebutuhan tanaman dan dapat berkembang secara maksimal.

“Manfaat utama dari penggunaan pupuk non-organik ini adalah untuk melengkapi pupuk utama atau sebagai pendamping. Dimana dalam penggunaannya harus memperhatikan kadar hara dan kepraktisan penggunaan, sehingga diharapkan dapat mengurangi biaya produksi usaha tani, namun bertambah secara kuantitas maupun kualitas dari hasil pertanian masyarakat,” ujar Alburades saat bincang-bincang dengan hantaran.co jaringan Haluan di pabriknya yang beralamat di Jalan Ujung Tanjung, Kenagarian Sago Salido, Kecamatan IV Jurai, Kabupaten Pesisir Selatan, Selasa (21/6/2022).

Menurut Alburades, berdirinya CV. Sinar Mutiara Gresik merupakan respon perusahaan atas berbagai permasalahan pertanian yang terjadi saat ini, khususnya terkait kelangkaan pupuk subsidi di Indonesia. Perusahaan yang sudah ia rintis lebih kurang selama 5 tahun itu, diharapkan mampu mendongkrak kesejahteraan masyarakat petani sebagai upaya mewujudkan hasil pertanian yang berkelanjutan, karena harga yang ditawarkan pihak perusahaan tidak menguras isi kantong masyarakat.

“Jenis pupuk ini berbentuk butiran-butiran kecil yang terdiri dari bahan baku pilihan dan memiliki hara CaCO3:75,91%, Ai203+Fe203:0,34%, kadar air L 3,32% dengan bentuk butiran abu-abu, merah, dan warna biru muda. Sementara sifatnya Higrokopis mudah menghisap air, sehingga dalam penyimpanannya dianjurkan pada ruangan yang tidak lembab atau kedap udara,” ucapnya menjelaskan.

Selain itu, kata Alburades manfaat pembenah tanah Berlian Green Andfertile adalah, menambah keseimbangan pada tanah yang mengandung unsur hara yang terdapat di alam untuk kepentingan dan pertumbuhan tanaman. Mempercepat masa panen. Memperkuat akar batang tanaman sehingga mengurangi resiko rebah. Merangsang pertumbuhan. Meningkatkan kuantitas dan kualitas panen. Meningkatkan ketahanan tanaman dari serangan serangga yang mengakibatkan penyakit. Menaikan kadar pati dan protein pada tanaman biji-bijian dan umbi. Daun tanaman tahan dan hijau sehingga proses fotosintesis lebih baik. Menyerap unsur hara dalam tanah (terutama fosfat). Membantu proses penguraian pupuk organik atau an-organik (kimia) sehingga tanaman mudah mendapat sari makanan.

“Sebagai anak nagari tentu saya merasa bertanggungjawab dan terpanggil untuk kesejahteraan masyarakat petani di Kabupaten Pesisir Selatan. Setidaknya dengan modal masyarakat yang sedikit, mereka nantinya bisa menghasilkan hasil panen yang berlimpah dan memuaskan,” tuturnya.

Alburades menjelaskan, hingga kini perusahaan CV. Sinar Mutiara Gresik yang ia geluti belum tersentuh bantuan pemerintah. Bahkan sejak awal perusahaan tersebut berdiri dananya murni dari kantong pribadinya. Namun, berkat kegigihannya produk pembenah tanah Berlian Green Andfertile memberikan kepastian sebagai nutrisi yang terjamin baik mutu maupun kualitas dengan telah dibuktikannya melalui uji resmi oleh Departemen Pertanian Republik Indonesia dengan nomor registrasi pendaftaran: 04.01.2017.122.

“Ya, CV. Sinar Mutiara Gresik merupakan satu-satunya pabrik pengolah pupuk non-organik di Sumbar yang memiliki izin langsung dari Kementan. Produk kami lulus uji pada 2021. Saat ini ada 4 jenis pupuk yang kami olah yakni, TSP, MUTIARA, SKAY, dan POSKA. Alhamdulillah sekarang wilayah edarnya sudah sampai ke luar Provinsi Sumatera Barat, seperti Riau, Jambi, dan Bengkulu,” katanya.

Kendati demikian, Alburades menyebut, saat ini pihaknya sedang terkendala biaya untuk pembangunan satu unit mesin pembuatan NKCL (nitrogen, kalsium, calium). Bahkan, sejak awal perusahaan tersebut berdiri biaya pribadi yang digelontorkannya sudah habis sekitar Rp2 miliar. Hal itu mulai dari pengurusan izin, mendirikan bangunan pabrik, peralatan mesin, bahan baku, dan lain sebagainya.

“Sekarang jumlah karyawan ada sebanyak 12 orang, dengan hasil produksi dalam sehari sekitar 15-18 ton. Mudah-mudahan kedepan bisa lebih kami tingkatkan lagi. Meski demikian, kepada pemerintah daerah kami juga berharap agar dapat pula kiranya membantu berkembangnya perusahaan ini secara berkelanjutan, karena ini merupakan satu-satunya aset nagari yang mesti diperhatikan bersama,” ujarnya sembari berharap.

hantaran/okis

Exit mobile version