Anggota Klub RAC yang Terjebak di Laut Mentawai Dievakuasi Tim SAR

Klub Mancing RAC dievakuasi dari laut Mentawai karena sebelumnya kapal yang mereka tumpangi rusak mesin Selasa, 21 Juli 2020. REDI


MENTAWAI, hantaran.co — Sejumlah anggota komunitas club mancing Riau Angler Community (RAC), terpaksa meminta bantuan tim Search And Rescue (Sar) saat memancing Ikan di perairan laut Mentawai, karena kapal Km Kencana Bahari yang mereka tumpangi mengalami kerusakan mesin. Syariful Amri (45) salah satu anggota RAC kepada wartawan saat dievakuasi di Pelabuhan Tuapejat, Senin (20/07) sekira pukul 12:00 Wib meneceritakan kejadian yang menimpa dirinya bersama tim RAC sampai mendapatkan bantuan dari Tim Sar Kepulauan Mentawai. 


” Pada hari Jumat (18/07) selepas shalat Jum’at kita berangkat dari air bangis, selama perjalanan tidak ada kendala dan kita sampai pada malam hari, paginya kita mancing seharian, sabtu malam sekitar pukul 22:00 Wib kapal kita mengalami kerusakan mesin,” paparnya.

Setelah mengalami kerusakan pada mesin 4 orang Anak Buah Kapal (ABK) termasuk nahkoda berusaha memperbaiki mesin, namun hingga tengah malam mesin tersebut belum juga kunjung kelar, sehingga ABK memutuskan perbaikan mesin dilanjutkan esok paginya minggu (19/07), sementara itu tim RAC berusaha mencari bantuan dengan melambaikan tangan atau kain kepada kapal lainnya yang nampak di sekitar lokasi tersebut, namun tak satu pun kapal yang datang.


“ABK juga sudah berkerja keras memperbaiki mesin, tetapi tetap juga tidak berhasil, sehingga kita buang jangkar, tetapi karena lokasinya itu berada di tepian samudera india, jadi arusnya juga sudah cukup deras, sehingga jangkar itu terbawa arus kurang lebih 5-10 Mill, Selanjutnya pada pagi hari abk kembali mencoba melanjutkan memperbaiki mesin kapal,” terangnya. 


” Sementara kita pemancing ada 8 orang mencoba melihat kapal yang lewat untuk meminta bantuan, Ada kapal yang lewat cuma saat dipanggi tidak datang, mungkin tidak kelihatan sehingga kami terfikir untuk menghubungi Sar dan alhamdulillah tidak berselang lama kemudin Sar menemukan kami pada titik koordinat yang dilaporkan sektar pukul 16:00 Wib, pada saat itu mesin sudah hidup namun tidak maksimal, jalannya pelan kami berusaha untuk menepi ke pulau terdekat,” tukasnya.


Meski demikian club mancing dari Riau itu tidak merasa kapok atau trauma atas insiden tersebut, suatu saat kata Amri timnya akan datang kembali ke spot mancing yang disebut dengan gosong makassar yang letaknya di sekitar perairan laut antara Siberut Utara, Kepulauan Mentawai dan Kabupaten Kepulauan Nias Selatan. Yang mana kata dia pihaknya sering datang berburu ikan di laut Mentawai, salah satu ikan yang sering mereka buru adalah ikan tuna gigi anjing atau sering disebut doggy. 


“Kesannya cukup memuaskan dari segi memancing sehari kita bisa dapat 1 Ton Doggy lumayan, namun yang perlu ditingkatkan adalah keamanan, seperti yang dikatakan Kepala Kantor Sar tadi, memang keamanan kapal itu perlu diperhatikan itu yang paling utama, seperti mempersiapkan suku cadang mesin yang rawan rusak dan alat komunikasi radio atau telpon satelit, jadi kalau komunikasi tidak terputus upaya pencarian akan lebih muda, tetapi hal ini masih kurang, sehingga sempat hilang kontak, tetapi alhamdulillah komunikasi tersambung kembali dan kami ditemukan dengan cepat, kami sangat berterima kasih kepada Tim Sar atas aksi cepatnya,” pungkasnya. 


Sementara itu di tempat sama Kepala Kantor SAR Kelas B Mentawai Akmal mengatakan bahwa pihaknya mendapatkan informasi sekira pukul 09:00 Wib, setelah menelusuri kebenaran informasi tersebut, selanjutnya tim gabungan Sar Mentawai yang terdiri dari Sar, BPBD, TNI dan Polri menyusun rencana dan pada pukul 10:00 Wib tim gabungan meluncur ke lokasi kejadian.


“Pada minggu pagi sekira pukul 09:00 Wib kurang, mereka (korban-red) menelpon ke padang dan padang menelpon ke kita tepatnya pada pukul 08:59 Wib padang menelpon ke kita, kemudian kita telusuri kebenaran informasinya, lalu kita bergerak dari kantor pada pukul 09:22 Wib dan berangkat dengan mengunakan kapal KN Sar Ramawijaya pada pukul 10:00 Wib menuju lokasi,” paparnya.


Adapun Jarak tempuh menuju target dari pelabuhan tuapejat ke lokasi kejadian secara garis lurus kata Akmal mencapai 95 nautikal mill, tetapi kalau diukur pelayarannya mencapai 110 nautikal mill dengan Radial 322°. Kemudian kata Akmal setelah ditemukan para penumpang kapal dievakuasi ke Kapal Sar dan dibawa ke pelabuhan Tuapejat setelah sebelumnya bermalam di Pelabuhan Sikabaluan, Kecamatan Sipora Utara, sedangkan 4 orang ABK melanjutkan perjalan ke pulau terdekat di Pulau Hibala Nias Selatan, yang kemudian ditarik oleh kapal lainya menuju pelabuhan Air Bangis, Kabupaten Pasaman.


” Alhamdulillah pada pukul 12:17 Wib KN Sar Ramawijaya berhasil bersandar di Pelabuhan Tuapejat dan membawa korban dengan kondisi selamat dan baik-baik saja, kemudian kita juga mendapatkan informasi bahwa kapal KM Kencana Bahari sudah sampai di Pelabuhan Air bangis dengan selamat, selanjutnya Operasi Sar secara resmi ditutup, ” pungkasnya.  (h/Red)

Exit mobile version