DHARMASRAYA, hantaran.co – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Dharmasraya Pariyanto menjadi petani cabai di sela-sela tugasnya. Politisi ini ternyata handal dalam berpolitik tetapi juga pintar dalam bertani.
Perannya sebagai petani tampak dinikmati benar oleh politisi PDI-P Dapil Dharmasraya II ini. Sebagai petani, Pariyanto memiliki analisis prospek yang tajam.
Dia mampu membaca peluang pasar dengan baik. Saat memutuskan untuk menanam cabai, Pariyanto sudah memprediksi di saat panen nantinya, harga cabai akan berada di posisi mahal, sehingga usaha taninya bakal untung besar.
“Jadi bukan suatu kebetulan, jika panen cabai saat ini pas harga di pasaran mencapai di atas Rp50ribu per kilogram, itu sudah diprediksi dengan matang sebelumnya,”ujarnya,ke Hantaran.co pada Kamis (11/3).
Bisnis pertanian, kata Pariyanto, memang bukan hanya soal prediksi harga pasar saat panen. Namun perlu juga keandalan penerapan teknologi.
“Prediksi oke jika teknologi budidaya tidak handal, maka keuntungan dipastikan tidak maksimal. Jadi teknologi budidayanya harus handal juga,”tuturnya.
Tapi bagi Pariyanto, peranannya sebagai petani bukan semata mata untuk mencari keuntungan. Namun Pariyanto menjadikan profesinya sebagai petani untuk membantu para petani yang masih belum sukses.
“Mereka yang belum terlalu paham bertani, bisa mencontoh cara bertani Pariyanto di Blok A, Jorong Piruko, Nagari Sitiung. “Minimal kita bisa menginspirasi petani lain agar lebih sukses,”ujar Pariyanto.
Dan juga, dengan menekuni usaha tani, Pariyanto bisa mempekerjakan tetangga yang membutuhkan pekerjaan. Dengan menanam cabai setengah hektar, Pariyanto bisa mempekerjakan lima orang sehari.
“Di masa pandemi covid, saya sudah membantu memberi penghasilan buat lima orang. Jadilah, daripada ndak goyang,” kata Pariyanto.
“Usaha untung, teman terbantu, program pemerintah jalan,” tutur Pariyanto.
(Badri/Hantaran.co).
