65 Ribu Jiwa Terjerat Narkotika di Sumbar

PADANG, hantaran.co – Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Sumatra Barat mencatat, dari 5 juta jiwa lebih penduduk yang ada di Sumbar, terdapat 65 ribu jiwa pengguna narkotika dan obat-obatan terlarang. Hal tersebut harus menjadi perhatian semua lini dan banyak pihak.

“Tugas BNN memberikan pembinaan pada lembaga rehabilitasi agar dapat menyelenggarakan layanan yang berkualitas bagi pecandu atau korban penyalahgunaan narkotika. Dengan lounchingnya Karunia Insani Cabang Sumbar, diharapkan program ini dapat bersinergi memberikan penguatan terhadap lembaga rehabilitasi guna meningkatkan kualitas dan sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI),” ujar Kepala BNN Sumbar Agus Irianto saat Peresmian Rehabilitasi Sosial Institusi Penerima Wajib Lapor (IPWL) Yayasan Karunia Insani Cabang Sumbar, Kamis (9/6/2022) di Padang.

Agus menjelaskan, jika ada yang tertangkap dengan kasus narkotika dan terbukti sebagai pengedar, maka tidak ada proses rehab dan prosesnya langsung ke pengadilan. Tapi, jika ia terbukti sebagai pemakai dan ada barang bukti, maka proses rehabilitasi akan dilakukan. Menurutnya, tindak pidana narkoba berbeda dengan tindak pidana umum.

“Orang sudah jatuh jangan ditimpa tangga lagi. Kalau sudah begitu berarti harus di assesment dan dilihat tingkatannya. Apakah berat, sedang, atau ringan. Kalau ringan bisa rawat jalan, tapi kalau sedang dan berat ada tempat khusus rehabilitasinya. Jadi, hambatannya bagi pecandu yaitu masalah biaya. Narkoba ini tidak main-main dan masuk level darurat. Untuk itu diminta kepada seluruh pihak untuk berkolaborasi membantu proses rehabilitasi dengan usaha yang maksimal,” katanya menjelaskan.

Sementara itu, Ketua IPWL Sumbar Rillah Fitrah menyebut, pihaknya awalnya mendirikan IPWL Yayasan Karunia Insani di Kabupaten Solok. Kemudian yayasan sudah berjalan selama dua tahun, namun merasa jalan di tempat dengan kendala susah mencari dokter, psikolog, ditambah pula sarana dan prasarana yang kurang memadai, akhirnya pindah ke Padang sekitar empat bulan lalu.

“Perjalanan setelah pindah ke Padang, dulu hanya bisa memberikan layanan kepada delapan orang saja, sekarang Alhamdulillah bisa merehab 15 orang sekaligus. Untuk kapasitas tampungan bisa sekitar 30 orang lebih. Harapan kami ke depan IPWL Yayasan Karunia Insani bisa memberikan yang terbaik untuk pecandu narkoba di Sumbar,” ucap Rillah.

Ia mengaku sangat senang dengan kehadiran Kepala Dinas Sosial Provinsi Sumbar dan Kepala Dinas Sosial Kota Padang, Korem, Polda dan semua para undangan yang hadir. Pihaknya berharap semoga kedepan menjadi ladang amal bagi yayasan dalam mengemban tugas mulia.

“Program ini juga tidak semudah yang di bayangkan. Masih banyak pecandu yang belum melaporkan diri, mungkin karena malu atau terkendala masalah ekonomi. Dikarenakan narkoba ini bisnis haram yang sangat menjanjikan. Jadi, sasaran pelaku tertuju kepada masyarakat ekonomi lemah dan berimbas kepada krisis moral masyarakat. Mudah-mudahan yayasan ini tetap berkomitmen tinggi dalam mengemban tugas rehabilitasi,” tuturnya.

hantaran/Wulan

Exit mobile version