5 Pasangan Remaja Kembali Diciduk Satpol PP Pessel di Bukit Langkisau

PESSEL, hantaran.co – Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran (Satpol PP dan Damkar) Kabupaten Pesisir Selatan, kembali mengamankan lima pasang muda-mudi yang tengah asik memadu kasih di kawasan Bukit Langkisau Painan, Kecamatan IV Jurai, Sabtu (16/7/2022) malam.

Kelima pasangan remaja itu diciduk Satuan Tugas Ketentraman dan Ketertiban Umum (Satgas Trantibum) di tempat yang gelap di kawasan Bukit Langkisau Painan

Kasat Pol PP dan Damkar Pessel, Dailipal melalui Kabid Trantibum Dongki Agung Pribumi mengatakan, kelima pasangan remaja yang terjaring razia itu langsung dibawa petugas ke Mako Pol PP untuk diproses dan diminta keterangan lebih lanjut.

“Diketahui empat diantaranya masih bersekolah. 2 orang pelajar SMA dan 2 orang lagi pelajar SMP,” kata Agung pada wartawan di Painan.

Agung menyebut, dari laporan yang diterima pihaknya, lokasi tersebut memang kerap dijadikan pasangan muda-mudi untuk berbuat asusila pada malam hari. Sebab, tidak adanya penerangan dan jauh dari keramaian serta pantauan masyarakat

“Razia penyakit masyarakat ini merupakan operasi rutin yang kami lakukan untuk menegakkan peraturan daerah serta meminimalisasi terjadinya tindak asusila di daerah ini,” ujarnya.

Agung mengatakan, lima pasang muda-mudi yang terjaring razia saat itu langsung dilakukan pembinaan dan dipanggil orang tua mereka.

“Mereka membuat surat perjanjian untuk tidak mengulangi lagi perbuatannya di depan orang tuanya. Setelah itu barulah dibolehkan pulang,” ucapnya.

Niniak Mamak dan Orang Tua Mesti Tingkatkan Pengawasan Terhadap Anak

Kabid Trantibum Dongki Agung Pribumi mengimbau kepada niniak mamak dan orang tua agar turut melakukan pengawasan lebih ketat kepada anak kemenakan mereka.

“Ya, razia penyakit masyarakat ini bakal selalu kami gencarkan di daerah ini. Selain itu, kami meminta kepada niniak mamak, orang tua, dan pihak-pihak terkait lainnya untuk turut mengawasi anak-anak mereka agar tidak terjerumus kepada hal-hal yang merusak masa depannya,” tuturnya.

Agung menyebut, pengawasan terhadap anak perlu ditingkatkan sejak dini. Baik itu di lingkungan sekolah maupun di rumah.

“Orang tua harus berperan aktif dan mengawasi pergaulan anak, salah satunya adalah dengan tidak membiarkan mereka berkeliaran di malam hari,” katanya.

Menurut Agung, pengawasan orang tua terhadap anak sangat perlu dilakukan di mana saja dan kapan pun. Sehingga mereka tidak terjerumus kepada hal-hal yang merugikan diri sendiri. Anak perlu dijaga dan dipantau di mana pun mereka berada, karena anak merupakan aset paling berharga.

“Jangan sampai masa depan dan mimpi mereka sirna karena kurangnya pengawasan dari orang tua. Sebab, pada usia sekarang mereka sangat rentan terhadap tindakan yang dapat merusak masa depan, sehingga perlu dijaga. Dan hal ini kembali lagi kepada orang tua selaku benteng perlindungan anak,” tuturnya.

hantaran/*

Exit mobile version